Seperti Apa Contoh Lambang Unsur Pada Zaman Alkimia?

Berbeda dengan ilmu kimia modern saat ini, contoh lambang unsur pada zaman alkimia justru tampil dalam bentuk gambar. Semua ini dilakukan para ahli alkimia agar lebih mudah dalam menjelaskan kepada orang lain. Dan rupanya dalam memberikan lambang untuk sebuah unsur, para ahli alkimia juga dipengaruhi oleh pengetahuan kuno.

Sebagai protosains, alkimia begitu erat dengan salah satu bidang pseudosains alias ilmu semu yakni astrologi. Hal ini tak lepas dari pemikiran para alkimia yang masih kuat dipengaruhi oleh hal-hal bersifat mistis hingga identik dengan sihir. Meskipun contoh lambang unsur pada zaman alkimia begitu berbeda dengan ilmu modern, alkimia tetap menjadi tonggak dasar kimia masa kini.

Baca juga Yuk Memahami Lambang Unsur Zaman Alkimia

[ez-toc]

Perbedaan Alkimia dan Kimia

Meskipun alkimia merupakan cikal-bakal kimia modern, protosains ini akhirnya terlupakan dan dienyahkan dari semesta ilmu pengetahuan. Hal ini tak lepas dari dasar-dasar ilmu alkimia itu sendiri. Di mana alkimia meyakini bahwa semua benda yang ada di alam termasuk logam dan mineral hingga kotoran makhluk hidup ini memiliki jiwa.

Jiwa alias spirit inilah yang membuat alkimia berbeda jauh dari kimia dan menjadikannya sebagai cabang pseudosains. Bahkan para alkimia zaman dulu dianggap sebagai tukang sihir karena mereka memiliki keyakinan mampu mengubah logam menjadi emas, sesuatu yang mustahil diterima akal sehat di masa kuno, tapi merupakan hal yang tak mustahil di kimia sekarang.

Beberapa contoh lainnya adalah para ahli alkimia (alchemist) bisa menciptakan api dari jarinya yang ternyata menggunakan senyawa/campuran bahan kimia tertentu. Karena kemampuan yang di luar akal pikiran manusia masa lampau, alchemist pun dianggap sebagai ahli sihir. Hal ini juga yang membuat contoh lambang unsur pada zaman alkimia begitu erat kaitannya dengan alam semesta.

Karena dibangun dari hal-hal yang berbau alam semesta, disiplin filosofis dan spiritual, alkimia meyakini kalau semua materi di alam ini dibagi atas empat unsur. Keempat unsur itu adalah tanah, udara, api dan air yang memiliki contoh lambang unsur pada zaman alkimia serupa dengan simbolisme mistisme dan sihir.

perbedaan kimia dan alkimia

Salah satu materi yang begitu berambisi diciptakan oleh para alchemist itu adalah ramuan keabadian (Grand Elixir of Immortality) yang membuat usia manusia tidak terbatas. Sementara hal kedua adalah batu bertuah (Philosopher’s Stone), sebuah batu yang mampu mengubah logam menjadi emas. Bagi alkimia, emas adalah zat paling sempurna dan simbolisasi pemilik alam semesta.

Contoh Lambang Unsur Pada Zaman Alkimia Dipengaruhi Astrologi

Menyinggung soal emas, dalam contoh lambang unsur pada zaman alkimia logam mulia ini bersimbol seperti matahari. Fakta ini diperoleh karena alkimia begitu erat kaitannya dengan astrologi. Jika kamu tak tahu, astrologi adalah ilmu semu mengenai perbintangan. Tidak sendiri, ada banyak sekali logam-logam yang memiliki lambang serupa dengan planet dan benda di luar angkasa.

Seperti Apa Contoh Lambang Unsur Pada Zaman Alkimia?

Dalam beberapa contoh lambang unsur pada zaman alkimia, kamu bisa melihat kemiripan antara perak dengan simbol bulan. Lalu ada juga raksa yang merupakan lambang untuk planet Merkurius. Begitu pula dengan tembaga yang mirip dengan planet Venus hingga planet Mars sebagai perwakilan dari lambang besi.

Seperti Apa Contoh Lambang Unsur Pada Zaman Alkimia?

Alkimia memberikan sumbangsih luar biasa pada perkembangan ilmu kimia lewat tangan-tangan ilmuwan Islam. Namun sayang ketika alkimia masuk ke Eropa, mulai terasimilasi dengan keyakinan dan membuatnya runtuh di abad ke-18.

Baca juga

Kini mempelajari contoh lambang unsur pada zaman alkimia adalah salah satu langkah terbaik untuk mengenang betapa menariknya ilmu ‘sihir’ ini.

Seperti Ini Sejarah Lambang Unsur Menurut Dalton

Kimia adalah salah satu cabang ilmu fisik yang memang mempelajari berbagai hal mengenai susunan, struktur, sifat hingga perubahan daripada materi. Tak heran kalau ilmu kimia sampai menjelaskan mengenai sifat-sifat atom yang ada dalam unsur-unsur benda sehingga kamu wajib mengenali lambang unsur menurut Dalton.

Nama Dalton dalam ilmu kimia memang memberikan sumbangsih yang cukup besar. Ilmuwan Inggris bernama lengkap John Dalton ini mengenalkan lambang unsur menurut Dalton pada tahun 1810, masa di mana ilmu alkimia mengalami kehancuran. Namun sebelum melangkah ke lambang unsur, apakah kamu sudah cukup memahami soal unsur? Jika belum, simal ulasannya berikut ini.

[ez-toc]

Apa Sih Unsur Itu?

Berbeda dengan alkimia yang meyakini semua benda di alam ini memiliki jiwa, kimia mengenalkan bahwa semua benda atau zat di semesta ini terdiri dari susunan yang kompleks. Susunan itu disebut dengan unsur. Contoh termudah adalah ketika kamu memanaskan air gula maka akan menyisakan bagian menghitam di bagian wadah karena air yang telah menguap.

Air yang menguap itu sebetulnya memiliki unsur oksigen dan hidrogen sementara bagian hitam pada gula merupakan karbon. Bagian-bagian terkecil dari zat murni yang tidak bisa diuraikan melalui reaksi kimia biasa itulah disebut dengan unsur. Dan untuk mempelajarinya, kimia di masa lampau menggunakan lambang unsur menurut Dalton. Baca Apa Sih Pengertian Unsur Secara Kimia?

Unsur sendiri bisa diuraikan dengan cara lain sehingga terbagi menjadi beberapa atom. Dalam kimia, unsur digolongkan menjadi tiga itu logam (metal), non logam (non metal) dan semi logam (semi metal).

Nah, jika kamu sudah memahami beberapa golongan unsur, maka hal berikutnya adalah mengenali lambang unsur menurut Dalton. Muncul setelah alkimia mengalami kemunduran, perubahan lambang pada unsur yang selama ini diyakini alchemist (ahli alkimia) pun wajib dilakukan.

Perbedaan Lambang Unsur Menurut Dalton dan Alkimia

Seorang ahli alkimia yang cukup terkenal sepanjang sejarah yakni Aristoteles, meyakini bahwa sebuah materi tersusun atas unsur-unsur. Ilmuwan yang hidup lebih dari 2.400 tahun lalu itu menyebutkan kalau materi disusun oleh empat unsur utama yaitu tanah, api, air dan udara. Bahkan astrologi China kuno sekalipun merupakan pseudosains, meyakini kayu dan logam sebagai unsur juga.

Baca juga

Di masa alkimia, unsur begitu erat kaitannya dengan astrologi. Bahkan emas yang dianggap sebagai zat paling sempurna di semesta memiliki lambang serupa dengan matahari, pusat kehidupan di ilmu kuno. Beberapa unsur lain pun sama dengan beberapa simbol planet seperti raksa dengan merkurius, perak dengan bulan, venus dengan tembaga dan mars dengan besi.

Seperti Ini Sejarah Lambang Unsur Menurut Dalton

Hingga di abad ke-18 saat alkimia mengalami kemunduran, ilmu kimia justru berkembang pesat dan sudah mengenal lebih dari 35 unsur. Hal inilah yang membuat lambang unsur menurut Dalton muncul agar mudah dimengerti. Dalton kemudian membuat lambang-lambang unsur dengan menggunakan dasar lingkaran yang di dalamnya terdapat lambang khusus sebuah unsur.

Seperti Ini Sejarah Lambang Unsur Menurut Dalton

Dalam lambang unsur menurut Dalton, beberapa lambang khusus pun diberikan seperti simbol I untuk iron/besi, Z untuk zinc/seng, C untuk copper/tembaga, S untuk silver/perak dan G untuk gold/emas. Berbeda dengan alkimia, Dalton sudah mengenalkan unsur hidrogen, karbon, oksigen, fosfor dan magnesium.

Seperti Ini Sejarah Lambang Unsur Menurut Dalton

Meskipun sudah semakin dekat ke arah ilmu kimia modern, lambang unsur menurut Dalton tetap saja dianggap kurang praktis. Apalagi jika menuliskan zat yang majemuk, simbol lingkaran dan lambang khusus ini merepotkan. Hingga akhirnya muncul lambang unsur Berzelius yang digunakan sebagai standar kimia modern sampai sekarang.

Lambang Unsur Menurut Berzelius Yang Wajib Kamu Ketahui

Kerap dianggap sebagai ilmu pusat lantaran menghubungkan ilmu-ilmu lain seperti fisika, nanoteknologi, biologi, kedokteran, geologi dan bioinformatika, kimia memang sudah berjalan sejak ribuan tahun lalu. Hanya saja di masa itu, belum ada lambang unsur menurut Berzelius karena kimia masih dikenal sebagai alkimia.

Kemajuan peradaban pun akhirnya meruntuhkan alkimia dan membuatnya masuk cabang pseudosains alias ilmu semu sejak abad ke-18. Kimia pun berkembang pesat dan berbagai unsur mulai dikenal manusia. Hal inilah yang akhirnya membuat lambang unsur menurut Berzelius digunakan secara luas oleh masyarakat dunia sampai saat ini.

Baca juga Tata Cara Nama dan Lambang Unsur Menurut Berzelius

Penyebab Lambang Unsur Menurut Berzelius Muncul

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, alkimia merupakan dasar-dasar ilmu kimia modern. Saat ini para ahli alkimia alias alchemist mengenal jika berbagai materi di dunia ini terdiri dari empat unsur utama yakni tanah, air, api dan udara. Bersinggungan dengan astrologi, alchemist mulai menemukan berbagai materi baru. Baca Yuk Memahami Lambang Unsur Zaman Alkimia

Saat alkimia mulai ditinggalkan, penulisan lambang unsur semakin berkembang berkat ilmuwan Inggris bernama John Dalton. Dalton melambangkan unsur-unsur dalam bentuk sangat sederhana yakni dasar lingkaran dengan lambang khusus. Misalkan saja emas (gold) yang memiliki huruf G, perak (silver) dengan huruf S, tembaga (copper) lewat huruf C dan seterusnya. Baca Lambang Unsur Menurut Dalton

Hanya saja penulisan lambang unsur Dalton ini dianggap kurang praktis. Apalagi jika harus menuliskan senyawa dengan unsur majemuk seperti air yang terdiri dari hidrogen dan oksigen, amonia yang terdiri dari hidrogen dan nitrogen serta asam karbon yang disusun oleh oksigen serta karbon. Hal inilah yang akhirnya membuat lambang unsur menurut Berzelius dikenal oleh ilmu kimia.

Lambang Unsur Menurut Berzelius Yang Wajib Kamu Ketahui

Tepatnya pada tahun 1813, seorang ahli kimia asal Swedia bernama Jöns Jacob Berzelius mengusulkan penulisan lambang suatu unsur dengan ketentuan tertentu. Usulan Berzelius inipun dikenal sebagai lambang unsur menurut Berzelius yang digunakan hingga saat ini oleh ilmu kimia modern dan merupakan salah satu ilmu luar biasa bagi peradaban manusia.

Daftar Lambang Unsur Menurut Berzelius

Berbeda dengan lambang unsur di masa alkimia atau Dalton sekalipun, lambang unsur menurut Berzelius jauh lebih sederhana yakni hanya disimbolkan dengan huruf. Namun supaya lebih ilmiah, Berzelius menetapkan beberapa hal yang menjadi pedoman dalam penulisan unsur itu sendiri yaitu:

Lambang unsur diambil dari huruf pertama pada nama latin sebuah unsur. Jika cuma terdiri dari satu huruf, maka lambang unsur itu wajib ditulis dengan huruf kapital. Beberapa contohnya seperti hidrogen, uranium, nitrogen, oksigen, iodin dan lainnya seperti berikut ini:

Lambang Unsur Menurut Berzelius Yang Wajib Kamu Ketahui

Sementara itu jika ada dua atau lebih unsur dengan nama latin huruf pertama yang sama persis, maka untuk membedakan harus ditambah satu huruf lagi dari nama unsur tersebut. Dan untuk huruf kedua pada lambang unsur menurut Berzelius harus ditulis dengan huruf kecil.

Beberapa contoh lambang unsur menurut Berzelius sesuai pedoman kedua seperti emas/aurum, raksa/hydrargyrum, timbal/plumbum dan lithium. Supaya lebih lengkapnya, berikut ini adalah beberapa daftarnya:

Lambang Unsur Menurut Berzelius Yang Wajib Kamu Ketahui

Melalui lambang unsur menurut Berzelius, ilmu kimia pun berkembang pesat dan memunculkan berbagai rumus kimia zat seperti rumus molekul atau rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Contoh termudah dari rumus molekul adalah H2O untuk air dan C6H12O6 untuk glukosa.

Baca juga

Bagaimana? Ternyata lambang unsur menurut Berzelius sangat memberikan pengaruh luar biasa untuk perkembangan ilmu kimia modern, bukan? Jika kamu hapal daftar lambang-lambang unsur tersebut, tentu sangat mudah menuliskan rumus molekul dan menghitung berbagai reaksi kimia lainnya.

Tata Cara Nama dan Lambang Unsur Menurut Berzelius

Kalau bicara mengenai kimia, tentu tak bisa lepas dari alkimia. Kendati saat ini dikenal sebagai ilmu semu alias pseudosains, alkimia memberikan sumbangsih besar pada perkembangan kimia modern. Di masa lampau, sudah ditemukan berbagai jenis unsur kendari masih lekat dengan sentuhan astrologi. Di mana unsur-unsur ini jelas berbeda dari nama dan lambang unsur menurut Berzelius.

Para ahli alkimia alias alchemist menganggap zat paling sempurna adalah emas yang lambangnya mirip dengan matahari, pusat alam semesta oleh pemikiran kuno. Namun di saat alkimia mulai ditinggalkan pada abad ke-18, John Dalton mulai mengenalkan lambang unsur yang digambarkan dengan lingkaran dan lambang khusus. Baca Lambang Unsur Menurut Dalton

Karena pemikiran Dalton ini kurang praktis saat menuliskan senyawa dengan unsur majemuk, lambang unsur Dalton pun juga tergantikan. Hingga akhirnya seorang ahli kimia asal Swedia yakni Jons Jacob Berzelius mengenalkan nama dan lambang unsur menurut Berzelius. Lebih kompleks, Berzelius pun merumuskan beberapa pedoman yang mendasari pemikirannya.

Pedoman Nama dan Lambang Unsur Menurut Berzelius

Terlahir pada tahun 1779, Berzelius memang salah satu ahli kimia paling berpengaruh yang merontokkan dasar-dasar alkimia. Dalam nama dan lambang unsur menurut Berzelius, ada beberapa pedoman penulisan unsur yang bahkan digunakan oleh ilmu kimia modern sampai saat ini. Berikut ini adalah dua pedoman utama sesuai dengan Berzelius.

Untuk menuliskan lambang unsur, digunakanlah nama latin dari unsur tersebut. Baru kemudian diambil huruf pertama dari nama latin unsur untuk menjadi lambang unsurnya. Jika lambang unsur hanya terdiri dari satu huruf saja, maka penulisan nama dan lambang unsur menurut Berzelius menggunakan huruf kapital.

Beberapa contoh paling mudah adalah hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O) dan Kalium (K). Sementara yang lainnya adalah berikut ini:

Tata Cara Nama dan Lambang Unsur Menurut Berzelius

Sementara itu jika ada dua atau lebih unsur dengan huruf pertama pada nama latin mereka sama, maka harus dibedakan dengan huruf kedua. Huruf kedua ini dituliskan pada nama dan lambang unsur menurut Berzelius menggunakan huruf kecil dan harus berasal dari nama latin unsurnya. Contoh termudahnya seperti aluminium (Al), helium (He), besi/ferrum (Fe) dan beberapa lainnya:

Tata Cara Nama dan Lambang Unsur Menurut Berzelius

Digunakan sejak 1813, nama dan lambang unsur menurut Berzelius saat ini sudah berusia lebih dari dua abad. Bahkan saat ini gagasan Berzelius itu tetap memberikan pengaruh besar untuk masa depan ilmu kimia modern.

Gagasan Berzelius Untuk Masa Depan Ilmu Kimia

IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry), menjadikan gagasan nama dan lambang unsur menurut Berzelius sebagai dasar penulisan lambang unsur dalam Sistem Periodik Unsur. Semakin bertambahnya unsur-unsur baru, IUPAC pun menetapkan aturan pemberian lambang unsur mulai dari yang ke-104 seperti berikut ini:

Saat ini seluruh unsur baik masuk golongan logam atau non logam, menggunakan akhiran -ium dalam nama latinnya.

Lambang unsur tersusun atas tiga huruf. Di mana ketiga huruf ini merupakan rangkaian huruf awal dari akar kata atom /nomor unsur itu sendiri.

Baca juga Lambang Unsur Menurut Berzelius Yang Wajib Kamu Ketahui

Lambang unsur diberikan sesuai dengan atom/nomor unsur seperti 0-nil, 1-un, 2-bin, 3-tri, 4-quard, 5-penta, 6-hex, 7-sept, 9-okt dan 9-enn. Contohnya seperti unsur nomor 104 akan memiliki nama latin unnilquardium yang punya lambang unsur Unq. Atau unsur nomor 109 bernama unnilennium dengan lambang unsur Une.

Tata Cara Nama dan Lambang Unsur Menurut Berzelius

Terbukti kan kalau nama dan lambang unsur menurut Berzelius memang menjadi salah satu dasar pedoman terbesar dalam ilmu kimia? Bahkan jika kamu menemukan unsur buatan, tetap harus menggunakan gagasan internasional ini. Bagaimana, tertarik untuk menjadi ahli kimia?

Pengertian Senyawa, Definisi, dan Sifat-sifatnya

Kata senyawa bukanlah hal yang asing dalam kehidupan manusia. Saat belajar fisika, senyawa menjadi unsur dan komponen yang sangat penting untuk dipelajari. Senyawa tidak hanya berhubungan dengan berbagai zat dan bahan kimia, namun juga sangat berkaitan dengan sektor kehidupan manusia yang lain. Misalnya kesehatan dan sebagainya. Berikut akan diulas mengenai pengertian senyawa dan sebagainya.

Definisi Senyawa

pengertian senyawa, ciri-ciri dan karakteristik senyawa, sifat-sifat dari senyawa

Yang dimaksud dengan senyawa merupakan zat yang dibentuk oleh gabungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dengan komposisi dan pembagian tertentu.

Senyawa tersebut diperoleh dari reaksi dari proses pembentukan. Adapun sifat yang dimiliki oleh senyawa sendiri terbilang berbeda dengan berbagai unsur yang membentuknya.

Baca Apakah Yang Dimaksud Dengan Unsur?

Sebagai contoh adalah dua atom hydrogen ditambahkan dengan satu atom oksigen maka akan membentuk suatu molekul air yang dikenal dengan ilmiah dengan sebutan H2O.

Ciri dan Karakteristik Senyawa

Setelah memahami definisi atau pengertian senyawa, tidak kalah penting untuk diulas adalah mengenai ciri-ciri dan karakteristik dari senyawa itu sendiri. Setidaknya, senyawa memiliki empat ciri di dalamnya. Berikut adalah beberapa rinciannya…

Secara kimia dapat diuraikan, namun tidak secara fisika

Karakteristik senyawa yang pertama adalah senyawa mampu diuraikan secara proses kimiawi. Namun, untuk proses secara fisika tidak bisa diuraikan.

Jika sudah menjadi suatu senyawa, sifat aslinya akan menghilang

Ciri berikutnya dari senyawa adalah ketika komposisi kimia tersebut telah menjadi senyawa, maka ia akan kehilangan sifat aslinya dan berubah menjadi sifat yang baru.

Memiliki perbandingan komposisi yang konstan

Berikutnya, senyawa memiliki perbandingan dari komposisi yang tergolong tetap dan tidak berubah. Sehingga, dari masa ke masa akan tetap.

Terbentuk dari dua unsur atau lebih

Ciri atau karakteristik yang keempat adalah ia terbentuk dari dua unsur atau lebih yang kesemuanya disusun dengan proses reaksi kimia tertentu.

Sifat-Sifat dari Senyawa

Antara senyawa dengan unsur yang membentuknya, memiliki sifat yang relatif berbeda. Penguraian dari senyawa hanya mampu dilakukan dengan reaksi kimia. Namun, senyawa dapat memiliki wujud yang tidak sama dengan unsur yang sudah membentuknya. Setidaknya, ada lima sifat dari senyawa yang wajib sobat ketahui. Berikut pembahasan selengkapnya.

  1. Senyawa adalah hal yang memiliki sifat khusus yang tentu saja berbeda dengan berbagai unsur yang membentuk senyawa tersebut. Sehingga, saat beberapa komponen atau unsur yang membentuknya disatukan, maka ia pasti sudah berbeda dengan unsur yang sebelumnya. Karena sudah bercampur antara satu dengan yang lain.
  2. Senyawa adalah suatu komponen atau unsur tertentu yang dapat dikategorikan sebagai suatu senyawa zat tunggal.
  3. Senyawa secara alamiah tidak bisa dipisah dengan komponen yang menyusun senyawa tersebut. Sehingga, dalam reaksi fisika, ia akan kembali kepada unsur yang membentuknya tersebut.
  4. Komponen-komponen yang menyusun senyawa-senyawa tertentu, mempunyai suatu perbandingan khusus dari sifatnya yang asli.
  5. Terbentuknya senyawa adalah melalui perantara yang dikenal dengan reaksi kimia.

Ada banyak sekali contoh senyawa yang ditemukan di sekitar kamu. Dan berbagai contoh senyawa tersebut sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Contoh sederhananya adalah Asam Asetat yang memiliki rumus CH3COOH. Senyawa ini bermanfaat sebagai asam cuka. Selain itu, ada juga senyawa Amoniak yang dikenal dengan rumus NH3. Manfaatnya adalah untuk pupuk.

Baca juga

Itulah ulasan mengenai pengertian senyawa dan berbagai hal yang berkaitan dengannya. Mulai dari ciri dan karakteristik, ciri, sifat dan juga contohnya untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran sobat.

Pengertian dan Tata Nama Senyawa Biner Beserta Contohnya

Senyawa memiliki cakupan yang sangat luas dalam prosesnya. Sehingga, untuk memahami senyawa, dibutuhkan waktu yang tidak singkat. Salah satu jenis senyawa yang wajib sobat ketahui adalah senyawa biner. Senyawa ini memiliki cakupan dan tata nama sendiri dan berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini akan diulas mengenai pengertian dan tata nama senyawa biner.

Pengertian Senyawa Biner

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tata nama senyawa biner, alangkah baiknya untuk mengetahui pengertian dari senyawa terlebih dahulu. Senyawa biner sendiri merupakan bentuk senyawa yang diproses dari dua komponen unsur. Adapun unsur yang dapat membentuk senyawa biner sendiri bisa berupa unsur logam dan unsur non logam. Selain itu, unsur pembentuknya juga bisa dari keduanya.

Baca juga

Contoh Senyawa Biner

Adapun contoh unsur yang terbuat dari logam dan non logam adalah NaCl yang dikenal secara luas dengan sebutan garam dapur. Garam dapur sendiri adalah senyawa yang terbentuk dari unsur logam berupa Natrium (Na) dan unsur non logam berupa Klor (Cl).

pengertian dan tata nama senyawa biner, pengertian senyawa biner, contoh senyawa biner

Sementara untuk contoh senyawa yang proses pembentukannya dari kedua unsur non logam sendiri adalah HCL atau yang biasa dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan Asam Klorida. Senyawa ini kebetulan terbentuk dari unsur non logam berupa H atau Hidrogen dan Cl atau Klor.

Tata Nama Senyawa Biner

Pada pembahasan tentang pengertian dan tata nama senyawa biner berikutnya akan diulas mengenai aturan tata nama senyawa biner. Yang dimaksud dengan tata nama kimia merupakan suatu rangkaian aturan dari penamaan senyawa kimia yang telah ditentukan dengan sistematis.

Untuk tata nama senyawa biner sendiri masih digolongkan menjadi dua jenis, pertama adalah tata nama senyawa biner yang berisi perpaduan antara unsur logam dan non logam. Sementara yang kedua adalah tata nama senyawa biner yang terdiri dari unsur logam dan non logam. Berikut ulasan selengkapnya.

Senyawa biner logam dan non logam

Senyawa biner logam dan non logam umumnya masuk ke dalam jenis senyawa ion. Untuk tata nama senyawa biner jenis ini diawali dengan nama ion yang positif terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan nama ion yang negatif. Adapun contoh dari tata nama senyawa kompleks adalah NaCl atau natrium klorida.

Sedangkan contoh dari tata nama ion positif adalah Na+ atau natrium, Ca2+ atau kalsium dan K+ atau kalium. Sedangkan contoh dari tata nama ion negatif adalah F- atau fluoride, Cl- atau klorida, I- atau iodide, Br- atau bromide dan masih banyak lagi yang lainnya.

Senyawa biner non logam dan non logam

Senyawa biner non logam dan non logam ini kerap dikenal sebagai senyawa kovalen. Yang dimaksud dengan kovalen adalah terjadinya lantaran adanya proses ikatan kovalen. Selain itu, terjadinya senyawa ini juga dipengaruhi oleh tingkat oksidasi. Sehingga, untuk senyawa biner ini biasanya akan ada tambahan –ida di akhir sesudah nama unsur oksidasi negatif.

Contoh dari tata nama senyawa biner jenis ini adalah HCL (hydrogen klorida), HO (nitrogen oksida) dan BrCl (bromi klorida). Untuk tingkat oksidasi yang nilainya positif harus ditulis di awal. Kemudian baru ditambahkan tingkat oksidasi yang nilainya negatif. Untuk jumlah atom unsurnya akan diketahui sesudah menambah awalan Yunani pada unsurnya.

Baca juga

Itulah penjelasan mengenai pengertian dan tata nama senyawa biner yang wajib kamu ketahui. Dengan mengetahui rumus dan tata aturannya, kamu akan semakin mudah dalam memahaminya.

Definisi dan Contoh Senyawa Terner

Selain ada jenis senyawa biner yang di dalamnya terdiri dari dua unsur, ada juga senyawa terner yang tidak kalah penting untuk sobat ketahui. Kedua senyawa ini memiliki cakupan dan perbedaan yang cukup signifikan. Sehingga, untuk dapat memahami secara mendalam, dibutuhkan pembelajaran tersendiri. Oleh karena itu, berikut akan diulas mengenai definisi dan contoh senyawa terner.

Pengertian Senyawa Terner

pengertian senyawa terner, definisi dan contoh senyawa terner

Untuk para sobat pembelajar fisika yang masih pemula, mungkin akan mengalami kebingungan tentang pengertian dari senyawa terner.

Senyawa terner merupakan sejenis senyawa yang dibentuk oleh lebih dari dua unsur. Inilah yang membedakan senyawa terner dengan senyawa biner. Senyawa terner setidaknya terdiri dari tiga unsur. Sementara senyawa biner hanya dua unsur saja.

Adapun jenis senyawa yang membentuk senyawa terner sendiri terdiri dari jenis senyawa asam, senyawa basa dan juga senyawa garam. Hal ini sangat penting untuk digarisbawahi. Antara satu senyawa tersebut dengan yang lainnya memiliki keterkaitan tersendiri dan saling bereaksi.

Tata Nama dan Contoh Senyawa Terner

Pada pembahasan tentang definisi dan contoh senyawa terner ini, sangat penting untuk memahami tata nama beserta contohnya. Dengan sekaligus mempelajari contohnya, itu akan semakin memudahkan kamu untuk memahaminya. Berikut ulasan lengkapnya.

Tata Nama Asam

Untuk rumus tata nama asam terdiri dari atom hydrogen yang diletakkan di depan. Lambangnya adalah memakai huruf H. Kemudian dilanjutkan dengan suatu anion yang dikenal selama ini dengan nama sisa asam. Akan tetapi, ada hal penting yang harus kamu ketahui bahwa asam adalah jenis senyawa kovalen dan bukan senyawa ion.

Contohnya adalah H3PO4 yang merupakan perpaduan antara 3H+ dan PO ¾ . 3H+ di atas adalah nama ion asam. Sementara PO ¾ adalah anion yang merupakan sisa asam atau biasa dikenal dengan fosfat. Sehingga, asam tersebut diberi nama asam fosfat.

Kemudian untuk rumus molekul dan juga nama berbagai jenis asam yang biasa dikenal di laboratorium adalah H2So4 atau asam sulfat yang terdapat di dalam aki. Kemudian HNO3 atau asam nitrat, H3PO4 asam fosfat dan CH3COOH atau asam asetat yang biasa dikenal dengan asam cuka.

Tata Nama Basa

Yang dimaksud dengan basa adalah zat di dalam air yang memiliki kemampuan menghasilkan ion OH. Sifat dari larutan basa adalah kaustik yang akan licin saat mengenai kulit. Secara umum, basa terdiri dari senyawa ion kation logam dan juga anion OH. Untuk nama dari senyawa basa sesungguhnya sama dengan nama kationnya yang kemudian diberi tambahan nama hidroksida.

Contohnya adalah NaOH atau natrium hidroksida dan CaOH atau kalium hidroksida.

Tata Nama Garam

Selanjutnya adalah tata nama untuk garam. Sebelumnya perlu diketahui bahwa garam merupakan sejenis senyawa ion yang terdiri atas kation basa dan juga anion sisa dari asam. Sehingga, pemberian nama atau rumus dari senyawa garam adalah sama dengan ionnya.

Adapun contoh dari tata nama garam adalah NaNo2 atau natrium nitrit, kemudian Mg3 (PO4)2 atau magnesium fosfat, Fe2 (SO4)3 atau yang dikenal dengan besi III sulfat, HgCl2 atau faksa II klorida dan Cu2O atau tembaga I oksida. Selain itu, masih ada banyak contoh dari senyawa terner yang lain. Baca Identifikasi Sifat Asam, Basa dan Garam

Itulah beberapa penjelasan mengenai definisi dan contoh senyawa terner yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran. Dengan mengetahui definisi dan contohnya secara jelas, maka kamu akan semakin mudah mempelajarinya.

Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?

Rumus kimia bisa dikatakan sebagai nama kimia dari suatu unsur atau senyawa. Misalnya oksigen, memiliki rumus kimia O2. Dalam menuliskan rumus kimia, ada aturan yang harus dipatuhi. Begitu juga pada penamaan berbagai macam senyawa kimia. Melalui tulisan ini, mari belajar mengenai aturan penulisan rumus kimia dan nama senyawa.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai rumus kimia dan penamaan senyawa, sobat harus sudah memahami perbedaan antara unsur dan senyawa. Apakah sobat masih ingat?

Jadi unsur adalah zat/materi tunggal yang tidak bisa lagi dibagi menjadi zat yang lebih sederhana. Sedangkan senyawa adalah gabungan dari dua unsur atau lebih, di mana sifat dari masing-masing unsurnya tidak lagi terlihat.

Baca

  1. Apa Sih Pengertian Unsur Itu?
  2. Pengertian Senyawa, Definisi, dan Sifat-sifatnya
  3. Apa Sih Pengertian Reaksi Kimia Itu?
  4. Apa Saja Ciri-Ciri Reaksi Kimia?

Aturan penulisan rumus kimia dan nama senyawa

Aturan penulisan rumus kimia untuk unsur atau molekul unsur adalah sebagai berikut.

  1. Unsur tunggal monoatomik ditulis saja lambang unsurnya, contoh emas (Au), tembaga (Cu), natrium (Na), berilium (Be), dan sebagainya.
  2. Unsur tunggal diatomik ditulis dalam bentuk molekul, contoh hidrogen (H2), nitrogen (N2), fluor (F2), dan lainnya. Penulisan dalam bentuk molekul ini mengacu pada keadaan unsur-unsur tersebut di alam.

Aturan penulisan rumus kimia untuk senyawa adalah sebagai berikut.

  1. Lambang unsur-unsur pembentuknya dituliskan secara berdekatan tanpa diberi spasi. Contoh: garam dapur tersusun dari satu atom natrium dan satu atom klor, dengan demikian rumus kimianya dapat ditulis NaCl.
  2. Jika atom unsur penyusun yang sama pada senyawa tersebut lebih dari satu, maka dituliskan angka sejumlah atom tersebut. Penempatan angka dengan format subscript. Contoh: air tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, dengan demikian rumus kimianya H2O.
  3. Gugusan ion merupakan sekumpulan atom yang bermuatan. Jika suatu senyawa memiliki gugusan ion dengan atom tertentu, maka keduanya diletakkan berdekatan. Contoh: H2SO4, Ca(OH)2, dan H3PO4.

Terkait penamaan senyawa, ada beberapa aturan yang harus sobat ketahui.

Penamaan Senyawa Anorganik

Terdapat empat golongan, yaitu senyawa kovalen, ion, asam, dan basa.

Senyawa kovalen

  1. Namanya merupakan rangkaian nama unsur penyusunnya dengan tambahan akhiran –ida untuk unsur kedua. Contoh: HCl (hidrogen klorida)
  2. Jika pasangan unsur tersebut membentuk lebih dari satu senyawa, maka dibedakan dengan menuliskan angka indeks dalam bahasa Yunani. Namun indeks untuk satu tidak perlu ditulis, kecuali pada karbon monoksida.  Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?Contoh: CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen oksida), NO2 (nitrogen dioksida), CCl4 (karbon tetraklorida).
  3. Senyawa yang sudah dikenal secara luas tidak mengikuti aturan tersebut. Contoh: H2O (air), CH4 (metana), NH3 (amonia).

Senyawa ion

  1. Namanya merupakan rangkaian nama kation (depan) dan anion (belakang). Tidak menyebutkan angka indeks. Contoh: NaCl (natrium klorida), CaCl2 (kalsium klorida).
  2. Jika logamnya memiliki lebih dari satu biloks, senyawa dibedakan dengan menuliskan biloks dalam tanda kurung di belakang nama logam. Angkanya menggunakan angka Romawi. Contoh: FeCl2 (besi (II) klorida), FeCl3 (besi (III) klorida).
  3. Cara lainnya, logam yang biloksnya lebih rendah diberi akhiran –o, sedangkan logam yang biloksnya lebih tinggi diberi akhiran –i. Contoh: FeCl2 (fero klorida), FeCl3 (feri klorida).
Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?
Daftar Kation
Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?
Daftar Anion

Asam

Asam memiliki ion H+ yang dapat lepas, dan anion pasangannya. Jika H+ lepas, maka anion itu disebut sisa asam. Saat hanya ada anion, maka tidak perlu ada nama asam di depannya. Contoh: H3PO4 (asam fosfat) – PO43- (fosfat). Baca artikel Daftar Senyawa yang Bersifat Asam

Basa

Basa memiliki ion OH-, dan kation pasangannya. Nama basa menggunakan nama kationnya dengan diikuti hidroksida. Contoh: NaOH (natrium hidroksida), Ca(OH)2 (kalsium hidroksida). Baca pada artikel Daftar Senyawa yang Bersifat Basa

Penamaan Senyawa Anorganik

Senyawa organik tersusun dari unsur karbon yang membentuk rantai panjang. Penamaan senyawa organik cukup rumit, yang akan sobat temukan pada bab tersendiri berjudul hidrokarbon.

Sekarang sobat sudah paham bukan bagaimana aturan penulisan rumus kimia dan nama senyawa? Selamat belajar.

Pemisahan Campuran Kromatografi: Pengertian, Kegunaan, Langkah-langkah, dan Contohnya

Di dalam proses kimia dan fisika, ada banyak hal yang penting untuk dipelajari. Dan semua itu berhubungan dengan kehidupan manusia di bumi. Salah satu pembelajaran yang penting adalah pemisahan campuran. Pemisahan campuran yang terdiri dari beberapa unsur dan zat masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah pemisahan campuran kromatografi.

[ez-toc]

Pengertian Kromatografi

Pemisahan Campuran Kromatografi: Pengertian, Kegunaan, Langkah-langkah, dan Contohnya

Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai bagaimana proses pemisahan campuran tersebut, alangkah baiknya untuk diulas terlebih dahulu tentang pengertian kromatografi itu sendiri.

Kromatografi merupakan cara memisahkan campuran dimana komponen yang ada akan dipisahkan dan juga melalui proses distribusi dengan dua fase penting.

Fase yang pertama adalah fase tetap atau stasioner dan fase yang kedua adalah fase bergerak atau fase mobil. Fase bergerak lebih cenderung kepada penahanan terhadap komponen sementara untuk fase mobil cenderung kepada melarutkan campuran yang bersangkutan.

Selain itu, ada juga pengertian lain dari kromatografi yang merupakan metode pemisahan antara jenis senyawa organik dengan jenis senyawa nonorganik dengan tujuan senyawa-senyawa tersebut dapat dipelajari lebih lanjut. Ini merupakan metode fisik yang sangat tepat untuk proses pengamatan dan juga penyelidikan atas campuran yang dijadikan pelarut.

Kegunaan Campuran Kromatografi

Ada beberapa kegunaan dari proses atau metode pemisahan campuran kromatografi. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Untuk dapat memisahkan komponen-komponen tertentu yang tercampur menjadi sebuah zat.
  • Untuk dapat menentukan tingkat kemurnian dari zat sampel tertentu.
  • Untuk menentukan komponen apa saja yang terkandung di dalam sebuah zat sampel dan juga melakukan penghitungan atas harga masing-masing komponennya.
  • Untuk menentukan konsentrasi yang terdapat pada suatu zat sampel.
  • Langkah Pemisahan Campuran Kromatografi

Berikutnya akan dibahas mengenai langkah dalam proses pemisahan campuran kromatografi yang wajib kamu ketahui. Untuk langkahnya adalah sampel yang akan dilakukan proses pemisahan di dalamnya dilarutkan terlebih dahulu. Jika sudah, larutan tersebut akan diletakkan pada bagian kolom yang sebelumnya sudah diisi dengan fasa diam.

Sesudah itu, fasa gerak harus disiapkan dan dialirkan dengan cara yang pelan sampai habis alirannya. Lalu, komponen akan dibawa sampai ke bawah oleh fasa gerak. Dengan demikian, akan ada keseimbangan kolom di dalamnya. Selanjutnya, masing-masing komponen yang ada akan menampilkan koefisien distribusi yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Sehingga, dengan adanya kecepatan migrasi yang berbeda, itu akan membuat campuran yang terdiri atas beberapa komponen terpisah. Adapun komponen yang terpisah tersebut merupakan rangkaian pita-pita di dalam fasa diam. Selanjutnya, masing-masing pitanya akan dorong keluar dari kolom dengan ditambahkannya fasa gerak.

Proses selanjutnya adalah penampungan, pemisahan dan selanjutnya ada proses identifikasi. Proses kromatografi juga mampu memisahkan campuran dalam ukuran yang cukup besar bahkan mencapai berat 1 gram.

Contoh Kromatografi

Berikutnya adalah penjelasan mengenai contoh kromatografi. Pada kesempatan ini akan dijelaskan mengenai contoh sederhana dari kromatografi. Misalnya adalah kromatografi kertas. Kromatografi kertas bisa dibuat dari kertas tisu, kertas biasa dan sebagainya.

Kromatografi kertas ini bisa digunakan untuk memisahkan zat warna yang tercampur menjadi satu. Dimana nantinya masing-masing zat warnanya akan terpisah dan dapat diidentifikasi.

Baca juga

Itulah ulasan tentang pemisahan campuran kromatografi yang bisa dijadikan sebagai rujukan dan acuan pembelajaran kamu. Dengan mengetahui hal mendasar mengenai proses pemisahannya, maka kamu akan semakin mudah dalam memahami berbagai pemisahan campuran. Tentu saja juga mempermudah praktiknya.

Bagaimana itu Pemisahan Campuran Sublimasi?

Sublimasi merupakan salah satu metode untuk memisahkan campuran. Pemisahan campuran sublimasi didasarkan pada kemampuan menyublim dari campuran zat. Campuran zat untuk dipisahkan secara sublimasi harus memiliki satu zat yang dapat menyublim dan zat yang lain tidak dapat menyublim. Kamu masih ingat tidak apa itu menyublim?

Menyublim merupakan perubahan wujud dari padat menjadi uap. Contoh benda yang dapat menyublim adalah kapur barus. Baca Wujud zat dan massa jenis

Kembali ke topik terkait sublimasi. Karena menjadi salah satu metode pemisahan campuran, sublimasi bertujuan untuk memisahkan suatu zat dari pengotornya. Ketika dipisahkan secara sublimasi, zat pengotor akan tertinggal dalam wadah. Syarat untuk melakukan sublimasi adalah partikel dalam campuran itu memiliki perbedaan titik didih yang besar.

Dalam skala industri, campuran tersebut dipisahkan dengan sublimator sampai berubah menjadi uap. Uap tersebut ditampung kemudian didinginkan sehingga terjadi kondensasi (pengembunan).

Dalam skala laboratorium, campuran dimasukkan dalam gelas piala yang sudah dilengkapi dengan gelas arloji dan labu/corong yang sudah diberi air. Gelas piala dipanaskan perlahan dengan api kecil.

Proses sublimasi dilakukan dengan memanaskan campuran hingga berubah menjadi uap. Uap yang dihasilkan ditampung dan didinginkan kembali. Zat yang dapat menyublim akan berubah menjadi uap dan selanjutnya menjalani proses pendinginan. Uap yang telah didinginkan akan tampak menjadi embun yang menempel di dinding wadah. Sublimasi dihentikan jika zat yang dapat menyublim sudah habis.

Proses ini sebenarnya memiliki kemiripan dengan distilasi. Distilasi juga didasarkan pada perbedaan titik didih. Bedanya, pada destilasi campurannya berwujud cair, bukan padat.

Sublimasi dilakukan bukan tanpa tujuan, beberapa tujuan sublimasi adalah:

  • Memperoleh zat murni dari suatu campuran
  • Mengidentifikasi keberadaan suatu zat

Pemisahan campuran sublimasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

Sublimasi alami

Proses ini terjadi karena proses dari alam. Contohnya sublimasi dari belerang yang ada di kawah Gunung Ijen. Kawah ijen selalu melepaskan gas dengan kandungan sulfur yang konsentrasinya tinggi. Belerang yang membuat bau gas ini sangat menyengat dihasilkan dari sublimasi asap kawah pada suhu 200oC. Ketika asap naik ke atmosfer, udara dingin di pegunungan membuat gas belerang tersebut terkondensasi.

Belerang yang telah menjadi padat menumpuk di tanah dan terkubur menjadi endapan berupa batuan. Batuan yang mengandung belerang memiliki warna kuning pucat.

Sublimasi Buatan

Sublimasi buatan dapat dilakukan di laboratorium dan penerapan yang lebih luas pada skala industri. Percobaan yang dapat dilakukan adalah memisahkan campuran garam dengan iodin dengan langkah-langkah:

  • Memasukkan campuran garam dengan iodin sebanyak satu sendok ke dalam pinggan penguap.
  • Beri pinggan penutup dengan sepotong kertas yang telah dilubangi menggunakan jarum.
  • Letakkan corong yang telah diberi sedikit kapas.
  • Panaskan pinggan dengan api kecil.
  • Perhatikan uap dan kristal yang terbentuk.
  • Amati bentuk kristal tersebut menggunakan kaca pembesar.

Baca juga

Selain memisahkan iodin dengan garam, sublimasi juga dapat kamu coba untuk memisahkan campuran kapur barus dan pasir. Prosedur yang harus dilakukan sama saja, dan air dapat diganti dengan es batu.

Bagaimana itu Pemisahan Campuran Sublimasi?

Sekarang kamu mendapat pengetahuan tambahan mengenai pemisahan campuran sublimasi. Apakah ingin mencobanya juga di rumah?