Segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang bisa disebut sebagai zat atau materi. Zat itu memiliki penyusun, yang disebut dengan partikel.
Berdasarkan keteraturan dari susunan partikel penyusunnya, wujud zat dibedakan menjadi padat, cair, dan gas.
Taukah kamu perbedaan dari ketiganya? Yuk cari tahu.
Zat Padat
Zat padat memiliki susunan partikel yang sangat rapat satu sama lain. Sifat dari partikel zat padat adalah:
- Letak partikel sangat rapat
- Memiliki susunan yang teratur
- Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat sehingga gerakannya sangat terbatas
Sifat-sifat partikel tersebut membuat zat padat memiliki bentuk tetap, tidak mudah mengikuti bentuk wadah, dan volume yang tidak mudah berubah. Contoh dari zat padat adalah kayu, kaca, dan sebagainya.
Zat Cair
Zat cair memiliki susunan partikel yang lebih renggang dibandingkan dengan zat padat. Sifat partikelnya adalah:
- Letak partikel berdekatan
- Memiliki susunan yang tidak teratur
- Gaya tarik menarik antarpartikel tidak terlalu kuat sehingga gerakan lebih bebas
Sifat-sifat partikel tersebut membuat zat cair mengikuti bentuk wadahnya, namun volume tetap. Contoh zat cair yang paling mudah ditemui adalah air.
Zat Gas
Dibandingkan zat padat dan zat cair, zat gas memiliki susunan partikel yang sangat jarang. Sifat partikelnya adalah:
- Letak partikelnya sangat berjauhan satu sama lain
- Memiliki susunan yang sangat tidak teratur
- Gaya tarik antarpartikel nyaris tidak ada sehingga partikel bebas bergerak
Sifat-sifat partikel itu membuat zat gas dengan mudah memenuhi ruang. Contoh zat gas adalah udara.
Baca juga artikel berikut
Perubahan wujud zat
Ketiganya dapat mengalami perubahan wujud zat. Terdapat enam perubahan wujud zat, yaitu:
- Dari padat ke cair : mencair/meleleh/melebur
- Dari padat ke gas : menyublim
- Dari cair ke gas : menguap
- Dari cair ke padat : membeku
- Dari gas ke cair : mengembun
- Dari gas ke padat : mengkristal
Ilustrasi perubahan wujud zat itu bisa sobat lihat pada gambar berikut ini.
Pada ketiga zat tersebut terdapat gaya antarpartikel. Terdapat dua jenis gaya antarpartikel, yaitu kohesi dan adhesi.
Kohesi
Kohesi merupakan gaya tarik menarik yang terjadi antarpartikel yang sejenis. Kekuatan gaya kohesi paling besar pada zat padat, lalu zat cair, kemudian gas.
Adhesi
Adhesi merupakan gaya tarik menarik yang terjadi antarpartikel yang berbeda jenis. Gaya adhesi ini membuat partikel zat cenderung meninggalkan zat sejenisnya.
Massa Jenis
Apakah massa jenis itu? Definisi dari massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume benda. Secara matematis, rumus massa jenis adalah sebagai berikut.
Keterangan:
- p = massa jenis (g/cm3)
- m = massa zat (g)
- v = volume (cm3)
Jika sobat ingin mencoba mengukur massa jenis batu, misalnya, caranya sebagai berikut.
- Menimbang massa batu menggunakan neraca
- Mengukur volume batu menggunakan gelas ukur yang berisi air
Kalau keduanya sudah didapat, sobat tinggal membandingkannya untuk mendapat massa jenis batu.
Ternyata memahami wujud zat dan massa jenis itu tidak sulit, bukan? Semangat terus belajarnya ya, sobat.