Macam-Macam Simbiosis dan Contohnya

Sobat, di dunia ini tak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri untuk bertahan hidup. Selain memerlukan bahan pangan sebagai makanan, makhluk hidup juga memerlukan interaksi antar makhluk hidup atau organisme. Interaksi antar dua organisme inilah yang dinamakan dengan simbiosis.

Lalu, apakah interaksi tersebut saling memberikan keuntungan pada masing-masing organisme? Simak penjelasan berikut ini.

pengertian simbiosis dan macam-macam simbiosis

Pengertian Simbiosis

Simbiosis merupakan bentuk interaksi antar dua organisme yang berbeda jenis di dalam suatu lingkungan. Organisme yang melakukan simbiosis dinamakan dengan simbion. Simbiosis pada mahluk hidup memiliki pola interaksi yang unik dan erat hubungannya dengan makhluk hidup lain. Akan tetapi, hubungan timbal balik ini tidak selalu menguntungkan pada kedua belah pihak.

Baca juga Biologi sebagai Ilmu: Pengertian, Cabang Ilmu, dan Peranannya

Macam-Macam Simbiosis

Di dalam sebuah lingkungan, terdapat bermacam-macam bentuk simbiosis antar dua makhluk hidup. Berikut macam-macam simbiosis dan contohnya yang bisa kamu pelajari.

Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antar dua organisme yang saling menguntungkan. Hubungan timbal balik ini terjadi pada organisme yang mendapat keuntungan dari organisme lain, begitu pula sebaliknya. Berikut contoh simbiosis mutualisme:

Kupu-kupu atau lebah dan bunga.

Dimana kupu-kupu atau lebah mendapatkan sari madu dari bunga. Dan bunga terbantu karena kupu-kupu atau lebah membantu penyerbukan bunga melalui kakinya yang yang menyentuh benang dari dan putik.

Burung jalak dan kerbau

Burung jalak menempel di punggung kerbau untuk memakan kutu, sedangkan kerbau dapat terbantu karena kutu dalam tubuhnya habis.

Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan hubungan antara dua organisme, dimana salah satu organisme diuntungkan dan organisme lainnya dirugikan. Keuntungan organisme adalah mendapatkan makanan dan perlindungan, sedangkan kerugian organisme lainnya karena sari makanannya diambil, bahkan memungkinkan untuk dibunuh oleh organisme yang hidup di dalamnya. Contohnya adalah:

Benalu dan tumbuhan hijau

Benalu mendapatkan makanan dari tumbuhan hijau, sedangkan tumbuhan hijau akan kehilangan sari makanan bahkan bisa mati.

Cacing pada usus manusia

Cacing tambang ataupun cacing perut akan mengambil sisa-sisa makanan pada usus manusia. Sedangkan manusia mengalami kerugian karena sari makanan diambil bahkan bisa menimbulkan beragam gejala penyakit karena perkembangbiakan cacing dalam usus manusia.

Baca juga

Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antar dua organisme, dimana salah satu organisme diuntungkan, sedangkan organisme lain tidak diuntungkan/dirugikan. Contohnya adalah:

Tumbuhan paku atau anggrek pada pohon yang ditumpangi

Tumbuhan paku atau anggrek menumpangi sebuah pohon sebagai tempat hidup. Sedangkan pohon tidak mendapat keuntungan/kerugian apapun.

Bakteri pembusuk pada usus manusia

Bakteri pembusuk akan menyerap sisa makanan dalam usus manusia. Tetapi manusia tidak akan terkena dampak apapun dari bakteri pembusuk.

Simbiosis Netralisme

Simbiosis netralisme merupakan interaksi antar dua organisme yang tidak saling mempengaruhi dan berakibat bagi keduanya. Contohnya adalah interaksi antara kambing dan kucing. Dalam interaksi antara kambing dan kucing dalam suatu lingkungan tidak akan berdampak apapun, meskipun hidupnya saling berdampingan.

Simbiosis Amensalisme

Simbiosis amensalisme merupakan hubungan dua organisme, dimana salah satu organisme dirugikan dan organisme lainnya tidak diuntungkan/dirugikan. Simbiosis amensalisme merupakan lawan dari simbiosis komensalisme. Contohnya adalah hubungan anatara gulma dan tanaman produksi. Dimana gulma menghasilkan zat alelopati yang menyebabkan tanaman sekitarnya mati. Sedangkan gulma yang memiliki zat alelopati tidak mengalami dampak apapun.

Nah, itulah lima macam simbiosis beserta contohnya yang bisa kamu pelajari. Untuk memperjelasnya, berikut perbedaan kelima simbiosis tersebut.

Macam-Macam Simbiosis dan Contohnya

Cukup mudah dimengerti bukan penjelasan mengenai simbiosis di atas? Meskipun hubungan antar organisme identik memberi keuntungan, ternyata ada pula hubungan antar organisme yang merugikan lainnya. Semoga penjelasan di atas bisa membantumu dalam belajar biologi.

Sistem Reproduksi Hewan

Sebagaimana manusia, hewan juga melakukan reproduksi. Namun, sistem reproduksi pada hewan berbeda dengan sistem reproduksi pada manusia. Bahkan, antara hewan yang satu dengan hewan yang lain memiliki sistem reproduksi yang beragam.

Oleh karena itu, berikut adalah beberapa sistem reproduksi pada hewan yang penting untuk sobat pelajari.

[ez-toc]

Sistem Reproduksi pada Katak

sistem reproduksi hewan

Katak merupakan salah satu hewan jenis amfibi. Adapun pembuahan katak dilakukan dengan cara eksternal di air. Hal itu disebabkan karena katak memiliki sifat bertelur. Warna dari testis katak jantan memiliki warna putih kekuningan. Testis tersebut yang mengeluarkan sperma. Sementara untuk katak betina memiliki sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur.

Ketika proses kopulasi atau kawin, katak jantan akan menaiki punggung dari kata betinanya. Katak kemudian akan menekan katak betina sehingga telurnya keluar ke air. Sperma katak jantan akan keluar ketika sel telur keluar. Akhirnya, pembuahan pada katak terjadi di dalam air kemudian akan berkembang menjadi zigot dan seterusnya.

Sistem Reproduksi pada Ikan

sistem reproduksi pada hewan

Ikan merupakan jenis hewan yang melakukan proses reproduksi secara bertelur atau ovipar. Pembuahan pada jenis ikan terjadi di bagian luar dari tumbuh induknya. Ikan dengan kelamin jantan memiliki alat kelamin yang terdiri dari pasangan testis dengan warna putih. Kemudian, untuk spermanya dialirkan melalui vas derefens yang berakhir pada lubang urogenital atau lubang untuk keluar sperma dan urin.

Sedangkan untuk alat kelamin ikan betina terdiri dari ovarium yang berfungsi menghasilka sel telur. Kemudian, sel telur tersebut dikeluarkan melalui oviduk kemudian dialirkan kepada lubang urogenital.

Baca juga

Sistem Reproduksi pada Mamalia

Berikutnya adalah sistem reproduksi pada mamalia. Mamalia merupakan jenis hewan yang cara berkembangbiakannya dengan vivipar atau melahirkan. Sehingga, dapat dipastikan bahwa pembuahannya berlangsung di dalam tubuh. Dan setelah anak tersebut dilahirkan, maka ia akan menyusu. Alat reproduksi semua hewan mamalia bisa dibilang sama.

Misalnya adalah tikus. Tikus jantan memiliki sepasang testis yang akan memproduksi sperma. Kemudian tikus memasukkan sperma ke dalam tikus betina dengan menggunakan penis. Adapun untuk tikus betina sendiri memiliki ovarium yang berfungsi mendapatkan sel telur. Ketika ovum atau sel telur tersebut dibuahi oleh sperma, maka akan menghasilkan zigot dan lambat laun menjadi embrio.

Sistem Reproduksi pada Reptilia

Secara umum, hewan reptil memiliki sifat ovipar yang melakukan pembuahan di luar tubuh hewan tersebut. Reptilia jantan memiliki alat kelamin yang terdiri dari epididimis, can deferens dan juga testis. Kemudian ia juga memiliki alat kelamin khusus yang dikeluarkan lewat kloaka ketika proses perkawinan. Alat kelamin khusus ini dikenal dengan hemipenis.

Adapun untuk hewan reptil betina mempunyai alat kelamin yang terdiri atas sepasang oviduk dan ovarium. Telur dari hewan jenis ini akan bermuara pada oviduk.

Sistem Reproduksi pada Burung

Burung merupakan jenis hewan yang proses perkembangbiakannya dengan bertelur. Telur yang sudah dikeluarkan kemudian akan dierami agar menetas. Sementara embrio yang terdapat di dalam telur membutuhkan suhu khusus agar pertumbuhan dan juga perkembangannya menjadi maksimal.

Burung jantan memiliki alat kelamin berupa testis. Sperma yang diproduksi di dalam tubuhnya akan bermuara pada kloaka. Sementara alat kelamin betina sendiri adalah ovarium bagian kiri serta oviduk.

Baca juga

Demikianlah penjelasan tentang sistem reproduksi pada hewan yang bisa dijadikan sebagai tambahan pengetahuan sobat. Dengan banyak membaca siklus kehidupan manusia dan hewan beserta pengembangbiakannya, pengetahuan sobat akan semakin kaya.

Referensi

  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Reproduksi_hewan
  • https://kliksma.com/2014/09/sistem-reproduksi-katak.html
  • https://www.sridianti.com/cara-reproduksi-reptil.html
  • https://www.sridianti.com/reproduksi-burung.html

Ragam Komponen dan Jenis Sistem Syaraf

Tubuh manusia antara satu dengan yang lain akan melakukan koordinasi dan saling berkaitan. Salah satu sistem yang ada dalam tubuh manusia yang sangat penting adalah sistem syaraf.

Sistem syaraf sendiri merupakan sistem koordinasi yang tugasnya menyampaikan rangsangan yang berasal dari reseptor untuk direspon dari tubuh. Berikut adalah ulasan mengenai sistem syaraf tersebut.

Komponen dalam Sistem Syaraf

Di dalam sistem syaraf manusia, terdapat beberapa komponen reseptor yang sangat penting dan berhubungan satu sama lain. Berikut adalah beberapa komponen tersebut.

Ragam Komponen dan Jenis Sistem Syaraf

Reseptor

Komponen pertama dalam sistem syaraf adalah reseptor. Reseptor memiliki fungsi menerima suatu impuls atau rangsangan. Adapun di dalam tubuh manusia, yang tugasnya menjadi reseptor adalah indera.

Penghantar dari Impuls

Berikutnya adalah penghantar dari impuls. Yang bertugas dalam hal ini adalah syaraf itu sendiri. Susunan dari syaraf dibuat dari akson atau inti dari serabut. Di dalam serabut tersebut terdapat penghubung berupa berbagai sel-sel yang meluas dan juga memanjang. Sel saraf yang dimaksud disebut dengan istilah neuron.

Efektor

Komponen syaraf manusia yang berikutnya adalah reseptor. Ini merupakan bagian yang dituju oleh sebuah rangsangan. Efektor yang begitu penting dalam kehidupan manusia sendiri adalah kelenjar dan juga otot-otot.

Susunan Sistem Saraf Pusat

komponen dalam sistem syaraf, susunan sistem syaraf pusat

Susunan sistem syaraf yang pertama adalah syafat pusat yang terdiri dari otak manusia dan sumsum tulang belakang. Berikut penjelasannya…

Otak

Otak adalah bagian yang paling penting dalam sistem syaraf manusia. Seluruh kegiatan manusia dikendalikan oleh otak. Letak dari otak sendiri ada di bagian rongga tengkorak.

Ada tiga bagian utama dari otak yang meliputi otak besar, otak kecil dan juga batang otak. Untuk berbicara, melihat, berpikir dan sebagainya itu memakai otak besar.

Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang mempunyai dua lapisan, pertama adalah lapisan putih dan kedua adalah lapisan kelabu. Di dalam sumsum tulang belakang tersebut ada yang namanya saraf sensorik, saraf penghubung dan saraf motorik. Fungsi dari saraf yang ada pada sumsum tulang belakang ini adalah untuk penghantar dari otak sebagai pusat untuk mengatur gerak reflek.

Sistem Saraf Tepi

Selain sistem syaraf pusat, ada juga yang namanya sistem syaraf tepi. Ini adalah sistem syaraf yang membawa pesan dari pusat sistem syaraf dan menuju ke pusat sistem syaraf. Ada dua jenis sistem yang tergolong sistem syaraf tepi. Berikut penjelasannya.

Sistem Syaraf Somatis

Ini adalah sistem syaraf yang terdiri dari 13 pasang syaraf kranial ditambah dengan 31 pasang syaraf sumsum tulang belakang. Berbagai pasangan syaraf tersebut akhirnya akan dibawa ke organ tertentu, misalnya organ kulit, telinga, mata, hidung dan sebagainya. Syaraf yang terdapat apa sumsum tulang belakang itu keluar melalui jalan sela-sela ruas dari tulang.

Sistem Syaraf Otonom

Berikutnya adalah sistem syaraf otonom yang merupakan sebuah sistem yang mengatur kerja dari jaringan dan juga organ tubuh yang lain. Biasanya kinerja jaringan tersebut tidak disadari dan bukan dari kehendak manusia tersebut. Di antara organ dan jaringan tubuh yang diberi sistem syaraf jenis ini adalah jantung dan darah.

Baca juga Sistem transportasi pada manusia

Itulah ulasan mengenai sistem syaraf manusia yang terdiri dari beberapa sistem. Sekalipun ada beberapa segmentasi dari sistem syaraf yang ada, namun semua sistem di atas saling bekerja sama dan berkaitan antara satu dengan yang lain sehingga manusia bisa merespon semua hal yang ada.

Sistem Ekskresi Makhluk Hidup

Selain manusia, hewan juga memiliki sistem ekskresi dalam kehidupannya. Ekskresi merupakan salah satu dari sekian banyak ciri-ciri makhluk hidup. Dimana zat-zat sisa metabolisme pada hewan akan dikeluarkan dari tubuh. Namun, antara jenis hewan yang satu dengan jenis hewan yang lain memiliki sistem ekskresi yang tidak sama. Oleh karena itu, berikut ini akan diulas mengenai sistem ekskresi makhluk hidup.

[ez-toc]

Sistem Ekskresi untuk Hewan Vertebrata

Yang dimaksud dengan hewan vertebrata merupakan jenis hewan yang memiliki tulang belakang. Berikut adalah beberapa jenis hewan vertebrata serta sistem ekskresinya.

Amfibi

Ini adalah jenis hewan yang bisa hidup di darat ataupun di lautan. Yang termasuk ke dalam jenis hewan ini adalah katak dan salamander. Alat ekskresi pada jenis hewan amfibi adalah paru-paru, kulit dan juga ginjal.

Sistem ekskresi makhluk hidup

Pisces

Berikutnya adalah pisces yang mempunyai tiga alat ekskresi. Pertama adalah insang, kulit dan ginjal. Ikan serta kulit ikan memiliki fungsi sebagai sistem pernapasan. Insang inilah yang akan mengeluarkan karbondioksida.

Mamalia

Hewan mamalia memiliki ciri mampu menyusui. Inilah yang disebut dengan jenis hewan tertinggi. Alat ekskresi pada jenis hewan mamalia sebenarnya sama dengan manusia yang terdiri dari kulit paru-paru, ginjal dan hati. Kulit pada jenis hewan mamalia mengeluarkan zat sisa berupa keringat, paru-paru mengeluarkan karbondioksida, ginjal mengeluarkan zat urin dan hati urea.

Reptil

Yang termasuk ke dalam jenis hewan reptil adalah ular, cicak, bunglon, buaya dan biawak. Ada tiga jenis alat ekskresi yang dimiliki oleh hewan reptil. Yaitu paru-paru, ginjal dan kulit. Fungsi ginjal dari hewan reptil adalah mengeluarkan urin, kemudian untuk paru-paru dan juga kulit menjadi sistem pernapasan yang sangat penting untuk jenis hewan reptil.

Aves

Ini merupakan jenis hewan untuk kelompok burung. Sistem yang dimiliki oleh hewan jenis aves ini hampir mirip dengan mamalia. Maka dari itu, sistem ekskresi yang dimiliki oleh hewan aves sangat mirip dengan hewan mamalia. Yaitu menggunakan ginjal dan juga paru-paru.

Baca Juga

Sistem Ekskresi pada Hewan Invertebrata

definisi sistem ekskresi

Sistem ekskresi pada hewan yang berikutnya adalah hewan invertebrata. Ini adalah sebutan untuk jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Ukuran dari hewan jenis ini bisa dibilang cukup kecil karena ada yang ukurannya mikrokospik. Contohnya adalah cacing, serangga, porifera dan sebagainya.

Protozoa

Ini merupakan hewan bersel satu seperti amoeba dan paramecium. Protozoa sebenarnya masuk ke dalam jenis Protista. Namun, beberapa buku mengelompokkannya ke dalam animalia. Zat sisa yang dikeluarkan oleh protozoa dilakukan dengan cara melakukan difusi secara langsung.

Porifera dan Coelenterate

Ini adalah sebutan untuk hewan yang memiliki pori dan rongga. Termasuk ke dalam jenis hewan yang tingkatannya paling rendah. Hewan jenis ini melakukan proses pengeluaran zat sisa dengan tanpa menggunakan alat ekskresi tertentu. Melainkan melakukan difusi secara langsung.

Insecta

Insecta atau serangga mengeluarkan zat sisa dari proses metabolisme tubuhnya dengan pembuluh Malphigi. Letaknya ada di usus. Pembuluh tersebut nantinya akan menyerap zat sisa dari bagian darah lalu menyalurkan ke bagian usus dan dikeluarkan dari sana.

Cacing

Sistem ekskresi pada cacing tanah menggunakan nefridia. Letaknya ada di setiap bagian tubuh dari cacing tanah. Alat ini berpasangan satu sama lain.

Baca juga Ragam Komponen dan Jenis Sistem Syaraf

Itulah ulasan mengenai sistem ekskresi yang terjadi makhluk hidup serta jenisnya. Sistem ekskresi pada hewan yang beragam akan meningkatkan pengetahuan Kamu. Dan tentunya bisa membedakan antara satu hewan dengan hewan yang lain. Selamat belajar sobat….

Referensi

  • https://dosenbiologi.com/hewan/sistem-ekskresi-pada-hewan-vertebrata
  • https://www.dosenpendidikan.co.id/sistem-ekskresi-pada-hewan/

Sistem transportasi pada manusia

Di dalam tubuh makhluk hidup, khususnya manusia dan hewan ada yang namanya sistem transportasi. Sistem ini adalah sistem yang mengedarkan zat dari satu bagian ke bagian yang lain. Sistem transportasi sangatlah penting dalam kehidupan ini. Sehingga harus dipelajari dan dipahami. 

[ez-toc]

Definisi Sistem Transportasi

Adapun definisi sistem transportasi pada manusia adalah suatu proses mengubah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kepada seluruh komponen tubuh manusia. Selain itu, juga ada proses pengambilan zat yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh tersebut.

Sistem Transportasi pada manusia, definisi sistem transportasi

Manusia memiliki alat transportasi yang paling utama berupa darah. Dengan adanya bantuan dari alat peredaran darah, darah manusia mampu melakukan peredaran dengan sangat cepat. Adapun alat peredaran darah yang dimaksud adalah jantung dan juga pembuluh darah.

Di samping adanya pembuluh darah, manusia di dalam tubuhnya juga memiliki yang namanya peredaran limfe atau yang kerap disebut dengan getah bening. Getah bening tersebut kemudian akan diedarkan melalui pembuluh khusus yang dikenal dengan pembuluh limfe.

Baca juga Bagaimana Cara Kerja Alat Tubuh Manusia?

Sementara alat transportasi yang ada pada hewan adalah cairan di dalam tubuh mereka. Sedangkan untuk jenis hewan yang memiliki tingkatan tinggi, menggunakan alat transportasi berupa darah serta berbagai bagian dari darah. Sedangkan jantung serta pembuluh darah adalah alat peredaran pada beberapa jenis hewan tingkat tinggi.

Darah

Sistem Transportasi pada manusia, definisi sistem transportasi

Darah merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Jika darah seseorang berhenti beredar, maka orang tersebut bisa dikatakan mati. Beberapa bagian di dalam darah adalah sel darah yang terdiri dari sel darah merah (Erotrosit), kemudian sel darah putih (Leukosit) dan keping darah (Trombosit). Kemudian ada juga bagian darah yang bentuknya cair berupa serum dan fibrinogen.

Adapun fungsi dari darah sendiri adalah untuk mengedarkan sair makanan ke semua bagian tubuh. Hal ini dilakukan oleh plasma darah. Fungsi lainnya adalah mengangkut sisa-sisa oksidasi dari sel yang dikeluarkan dari tubuh manusia.

Fungsi darah yang berikutnya adalah mengangkut oksigen ke semua bagian tubuh yang dilakukan oleh bagian sel darah merah. Selain itu, darah juga akan membantu membunuh kuman yang masuk ke tubuh oleh bagian sel darah putih. Berikutnya, darah juga mampu melakukan penutupan terhadap luka dan menjaga kestabilan suhu tubuh manusia.

Jantung

Jantung juga termasuk ke dalam sistem transportasi, baik itu pada manusia atau jenis hewan mamalia. Jantung terdiri dari beberapa ruang di dalamnya. Yaitu bilik kiri, serambi kiri, bilik kanan dan serambi kanan. Jantung memiliki fungsi melakukan pemompaan terhadap darah.

Pembuluh Darah

Selanjutnya adalah pembuluh darah yang merupakan alat bantu transportasi pada manusia dan hewan. Ada tiga jenis pembuluh dara, yakni vena, arteri dan kapiler. Kapiler merupakan jenis pembuluh darah yang sifatnya halus.

Pembuluh nadi memiliki tempat yang cukup dalam dan dinding yang tebal. Alirannya berasal dari jantung dan denyutnya terasa. Pembuluh inilah yang keluar saat seseorang terkena luka. Adapun pembuluh vena memiliki dinding yang tipis dan letaknya ada di dekat permukaan tubuh. Aliran darahnya menuju ke jantung dan tidak ada denyutan yang terasa.

Baca juga

Itulah ulasan mengenai sistem transportasi berikut berbagai alat dalam sistem transportasi yang memiliki peran penting untuk makhluk hidup. Dan pada dasarnya, sistem transportasi baik itu pada manusia ataupun hewan itu sama saja. Khususnya jenis hewan mamalia.

Mikroskop dan Metode Ilmiah

Penelitian secara ilmiah dibutuhkan untuk memecahkan berbagai masalah yang ada. Di dalam kerja ilmiah dibutuhkan pemikiran yang jernih dan mendalam. Metode ilmiah sangat berhubungan dengan yang namanya alat kerja ilmiah. Banyak yang mengenal alat kerja tersebut dengan sebutan mikroskop. Dan berikut akan diulas secara lebih detail mengenai mikroskop dan metode ilmiah.

mikroskop dan metode ilmiah

Pengertian Mikroskop dan Metode Ilmiah

Mikroskop merupakan sebuah alat yang sifatnya penting untuk penelitian atau kerja ilmiah. Alat ini dirancang secara luar biasa dan akhirnya dapat berfungsi sebagai alat melihat dan mengamati benda dengan ukuran yang sangat kecil. Terlebih, untuk jenis benda yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata alias ukurannya sangatlah kecil.

Sedangkan yang dimaksud dengan metode ilmiah adalah sebuah proses keilmuan tertentu yang tujuannya adalah untuk memperoleh pengetahuan secara lebih sistematis, empiris dan mendapatkan kontrol yang baik. Di dalam metode ilmiah sendiri, harus ada perencanaan ilmiah yang baik sehingga bisa mendapatkan pengetahuan yang tepat atas suatu masalah yang diteliti.

Baca juga

Langkah-Langkah dalam Perencanaan Penelitian

mikroskop dan metode ilmiah

Langkah-langkah metode ilmiah dibutuhkan agar penelitian yang dilakukan oleh seseorang berjalan dengan lancar dan sistematis. Artinya, seorang peneliti nantinya akan semakin mudah menjalani setiap proses penelitian sehingga hasilnya juga akan semakin akurat. Berikut adalah langkah-langkah untuk perencanaan penelitian yang wajib kamu ketahui…

  • Merumuskan suatu masalah
  • Pengumpulan berbagai data dan keterangan
  • Menyusun hipotesis atau dugaan sementara
  • Melaksanakan penelitian
  • Mengumpulkan data hasil dari penelitian
  • Melakukan analisa dan pengolahan data
  • Menyimpulkan suatu jawaban

Macam-Macam Mikroskop

Mikroskop sendiri terdiri dari beberapa macam. Antara satu jenis dengan jenis yang lain berbeda-beda sehingga kamu harus mengetahui jenis-jenis ini. Berikut adalah beberapa macam mikroskop yang berkembang…

  • Mikroskop stereo yang memiliki perbesaran mencapai 7 sampai dengan 30 kali.
  • Mikroskop cahaya yang memiliki perbesaran maksimal mencapai 1000 kali.
  • Mikroskop elektron yang memiliki perbesaran hingga mencapai 100.000 kali.

Untuk jenis mikroskop yang ketiga tersebut masih dibagi lagi menjadi dua jenis, pertama adalah Scanning Electron Microscope (SEM) yang dipakai untuk meneliti permukaan sel. Kedua adalah Transmission Electron Microscope (TEM) yang biasa dipakai untuk mempelajari bagian internal dari sel.

Bagian-Bagian dari Mikroskop

Selain terdiri dari beberapa jenis, mikroskop juga terdiri dari beberapa bagian penting. Dimana tiap-tiap bagiannya memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah beberapa bagian mikroskop yang wajib kamu ketahui…

  • Lensa Okuler yang membantu membentuk bayangan tegak, maka dan bisa diperbesar dari lensa objektif.
  • Lensa Objektif yang membantu suatu bayangan nyata, terbalik dan juga diperbesar. Baik lensa objektif maupun lensa okuler terbuat dari lensa cembung
  • Tabung mikroskop yang berfungsi mengatur fokus dan juga menjadi penghubung antara lensa objektif dan okuler.
  • Makrometer yang berfungsi menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop dengan cepat.
  • Mikrometer yang berfungsi menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat.
  • Revolver yang berfungsi mengatur perbesaran dari lensa.
  • Reflektor yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin kepada meja objek.
  • Diafragma yang berfungsi mengatur banyak atau sedikitnya jumlah cahaya yang masuk.
  • Kondensor yang berfungsi mengumpulkan cahaya yang masuk.
  • Meja mikroskop sebagai tempat untuk menaruh objek yang hendak diteliti.
  • Penjepit kaca yang berfungsi menjepit kaca yang menjadi lapisan objek supaya tidak bergeser.
  • Lengan mikroskop yang berfungsi untuk pegangan di mikroskopnya.

Itulah ulasan tentang mikroskop dan metode ilmiah yang wajib kamu ketahui. Pengetahuan di atas juga akan memudahkan peneliti dalam memahami keduanya.

Bagaimana Cara Kerja Alat Tubuh Manusia

Sobat, apa yang kamu pikirkan tentang organ yang berada di dalam tubuhmu? Meskipun memiliki ukuran yang tidak besar, ternyata organ tersebut mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Lalu, bagaimana cara kerja alat tubuh manusia tersebut?

Dalam tubuh manusia tersusun milyaran sel yang akan bergabung menjadi menjadi jaringan. Kemudian jaringan yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan menjadi satu menjadi organ.

Dengan adanya organ inilah yang akan melakukan serangkaian fungsi dalam tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Pada manusia, terdapat beberapa organ. Diantaranya jantung, paru-paru, otak, lambung, hati, ginjal, dan lain sebagainya.

[ez-toc]

Jantung

Jantung adalah organ tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung memiliki 4 buah ruang yang memiliki kantung dinamakan perikardium. Perikardium ini yang berfungsi untuk melindungi jantung. Ada tiga lapisan padadinding jantung, yaitu epikardium, miokardium, dan endokardium. Sedangkan 4 buah ruang jantung terdiri dari atrium kanan dan kiri (ada di bagian atas) dan ventrikel kanan dan kiri (bagian bawah).

Pertama, darah yang banyak mengandung karbon dioksida masuk ke bagian kanan jantung (dari atrium kemudian menuju ventrikel). Lalu, jantung memompa searah dan dibawa ke paru-paru untuk melepaskan karbondioksida untuk mendapatkan oksigen. Karena darah sudah mengandung oksigen kemudian dibawa ke jantung bagian kiri, dari atrium menuju ventrikel. Dan dari ventrikel inilah darah dipompa ke seluruh tubuh.

Bagaimana Cara Kerja Alat Tubuh Manusia jantung

Darah yang beredar ke seluruh tubuh inilah kemudian digunakan untuk proses metabolisme dan dari hasil metabolisme dihasilkan karbondioksida. Darah yang mengandung karbondioksida inilah kemudian dibawa ke jantung bagian kanan untuk dilakukan proses yang sama seperti di atas.

Paru-Paru

Paru-paru merupakan salah satu organ pernapasan yang berfungsi untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Selain untuk bernapas, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan karbondioksida dan melindungi organ lain, seperti jantung dan hati.

Bagaimana Cara Kerja Alat Tubuh Manusia

Cara kerja alat tubuh manusia ini adalah oksigen yang masuk melalui bronkus akan berdifusi dengan kapiler darah pada alveolus. Di alveolus inilah yang kemudian terjadi pertukaran antara karbondioksida dengan oksigen. Oksigen yang masuk ke dalam darah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

Otak dan Syaraf

Otak merupakan organ yang berada dalam tulang tengkorak yang berfungsi sebagai pusat pengendali segala aktivitas manusia. Terdapat tiga bagian otak, yaitu otak besar, otak kecil, otak depan dan otak tengah.

Pada otak inilah terdapat jutaan sel saraf atau neuron yang mengatur segala gerakan dan fungsi homeostasis tubuh manusia, seperti detak jantung dan suhu tubuh. Otak juga memiliki fungsi untuk mengatur pemikiran manusia, sehingga otak sering dikaitkan dengan tingkat kognitif manusia.

Bagaimana Cara Kerja Alat Tubuh Manusia

Cara kerja otak menerima rangsang atau impuls adalah neuron sensorik menerima rangsangan impuls dari alat indera. Kemudian otak meneruskan impuls ini ke bagian tubuh yang lain dan diteruskan oleh motor neuron.

Baca Juga

Dalam menanggapi rangsang, tugas interneuron akan membaca impuls dari neuron sensorik dan kemudian interneuron inilah yang akan memutuskan bagaimana respon rangsangan impuls tersebut dihasilkan. Untuk mentransmisikan impuls ke neuron digunakan sinyal elektrokimia atau neurotransmitter.

Pada neuron inilah terdapat badan sel yang terdapat banyak cabang dendrit dan bagian ujungnya dinamakan dengan akson. Dendrit akan mengambil setiap impuls dari suatu neuron untuk diteruskan ke akson menuju neuron lainnya. Pada akson terdapat selaput mielin yang dapat mempercepat transmisi impuls. Hal ini terjadi di seluruh tubuh manusia dengan waktu yang sangat singkat dari impuls di alat indera menuju otak dan diteruskan lagi ke bagian tubuh lain.

Baca juga Berbagai Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia

Nah, itulah tiga organ penting dan cara kerja alat tubuh manusia yang setiap detik bekerja di dalam tubuh. Cukup paham bukan? Semoga dapat membantu proses belajarmu. Selamat belajar dan semoga berhasil.

Pengertian dan Konsep Genetika Mendelian

Hai sobat, apa yang kamu ketahui mengenai genetika? Bagaimana prosesnya hingga bisa menghasilkan individu baru yang memiliki sifat mirip induknya? Berikut ini merupakan penjelasan mengenai genetika yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Gregor Johann Mendel.

[ez-toc]

Pengertian Genetika

Genetika merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang gen, keragaman genetik, dan pewarisan sifat pada organisme. Dengan mempelajari genetika akan membantu mengkaji genetika yang dimulai dari molekul hingga populasi.

Jadi, genetika akan menyalurkan informasi genetik dari individu satu ke individu lain, sehingga dapat menghasilkan pewarisan sifat tertentu.

Genetika Mendelian

Gregor Johann Mendel merupakan ilmuwan yang telah melakukan percobaan dengan menggunakan kacang ercis atau kacang kapri (Pisum sativum). Dalam percobaannya, Mendel mempelajari sifat turunan kacang ercis karena kacang ercis mampu mengadakan penyerbukan sendiri dan berkembang biak dengan banyak. Selain itu, hal terpenting yang dimiliki oleh kacang ercis adalah pasangan yang memiliki sifat mencolok.

Dari alur yang diteliti Mendel, kemudian diketahui bahwa model percobaannya menghasilkan:

  1. Karakteristik tanaman yang diteliti (warna bunga, tinggi tanaman, dan bentuk biji) dikendalikan oleh sepasang induk dari versi berbeda.
  2. Versi faktor berbeda tersebut (bentuk dominan) akan menyembunyikan versi faktor lain (bentuk resesif).
  3. Dua faktor yang berbeda ini dapat dipisahkan secara acak dan hanya menerima satu faktor saja.
  4. Faktor pengendali yang berbeda akan diwariskan secara independen kepada keturunannya.s

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai genetika mendelian, ada baiknya untuk mengetahui istilahnya dahulu.

genetika mendelian, Pengertian genetika

Hukum Mendel I (Hukum Segregasi)

Mendel melakukan persilangan monohibrida atau persilangan satu sifat beda. Persilangan ini bertujuan untuk mengetahui pola hereditas induk kepada individu baru. Pada percobaan ini dihasilkan bahwa pasangan alel pada proses pembentukan sel gamet dapat memisah secara bebas. Sehingga menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan 1 : 2 : 1.

Hukum Mendel I (Hukum Segregasi)

Hukum Mendel II (Hukum Asortasi Bebas)

Kemudian Mendel melakukan percobaan dengan menyilangkan tanaman yang memiliki sifat beda. Misalnya, warna bunga dan ukuran biji. Pada persilangan ini dihasilkan keturunan F2 dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1.

Hukum Mendel II (Hukum Asortasi Bebas)

Cukup mudah dipahami bukan konsep genetika yang dikemukakan oleh Mendel.

Baca juga

Sobat bisa melakukan percobaan sendiri dengan menggunakan hukum mendel di atas. Dengan melakukan percobaan sendiri akan membuat sobat lebih yakin dengan model genetika yang dikemukakan oleh Mendel. Selamat mencoba dan selamat belajar.

Referensi

  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_Pewarisan_Mendel

Pengertian Dan Jenis Pembelahan Sel

Pengertian Pembelahan Sel

Sobat, salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Untuk dapat tumbuh dan berkembang, tubuh akan mengalami yang namanya pembelahan sel.  Pembelahan sel merupakan proses bertambah banyaknya sel atau bisa juga dinamakan dengan reproduksi sel.

Selain untuk pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi sel juga bertujuan untuk mengganti sel yang rusak, berkembang biak, dan untuk mengembangkan variasi individu baru. Pembelahan sel merupakan peristiwa alamiah yang akan berpengaruh pada kelangsungan hidup suatu organisme.

Baca juga

Jenis Pembelahan Sel

Ada tiga macam pembelahan sel yang ada dalam tubuh, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.

Jenis Pembelahan Sel, pengertian pembelahan sel

Amitosis

Amitosis merupakan proses pembelahan sel secara spontan yang biasanya terjadi pada organisme prokariotik atau hewan bersel satu (uniseluler). Tujuan dari amitosis adalah untuk memperbanyak diri atau bereproduksi.

Pada pembelahan amitosis, pembelahan inti terjadi tanpa membentuk benang spindel, kromosom, peleburan membran inti. Inti kemudian berkembang menjadi dua bagian, dimana inti sel langsung ditransfusikan pada sel anakan. Sehingga hasil dari pembelahan amitosis sel anak akan memiliki sifat yang sama persis dengan sel induk.

Baca juga Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Mitosis

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan secara tak langsung, karena sebelum pembelahan inti sel didahului dengan pembentukan kumparan kromosom. Pembelahan mitosis ini biasanya terjadi pada sel somatik dan sel nutfah. Hasil dari pembelahan mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induk.

Ada 4 fase pembelahan pada pembelahan mitosis:

Profase

Pada tahap profase, maka benang kromatin akan memendek dan menebal menjadi kromosom. Kromosom mengadakan replikasi menjadi kromatid. Pada sel hewan, sentriol akan memisah. Dan diakhiri dengan menghilangnya membran inti.

Metafase

Pada fase ini, kromosom akan berjalan mendekati bidang equator pembelahan.

Anafase

Anafase disebut juga tahap pembelahan ini. Tahap anafase ditandai dengan sentromer membelah dan kromatid menuju kutub yang berlawanan.

Telofase

Pada tahap telofase, kromaid sudah sampai di kutub berlawanan. Benang spindel menghilang dan nukleolus muncul. Di sini pula membran inti terbentuk dan lekukan sel membentuk dua sel berbeda.

Meiosis

Meiosis merupakan pembelahan sel pada alat reproduksi dimana sel kromosom dibagi menjadi dua. Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena jumlah kromosom anak setengah dari jumlah kromosom indukan. Yang berbeda dari pembelahan meiosis adalah pembelahan terjadi dua kali secara berturut-turut (meiosis I dan meiosis II) tanpa mengalami fase istirahat.

Selain mengurangi jumlah kromosom, pembelahan meiosis juga membentuk gonad/gametogenesis dan membentuk zigot dari pertemuan dua sel gonad. Pada pembelahan meiosis, maka sel anak yang dihasilkan tidak akan memiliki kemampuan lagi untuk membelah dan biasanya terjadi mulai masa pubertas.

Meiosis I

Profase I
  • Leptonema : menebalnya benang kromatin dan menjadi kromosom
  • Zigonema: tiap kromosom bergandengan (bivalen)
  • Pakinema: membentuk tetrad
  • Diplonema: terjadi pindah silang
  • Diakinesis: kromatid berjauhan, sentriol bergerak ke kutub yang berlawanan.
Metafase I

Tetrad berada di bidang metafase.

Anafase I

tetrad memisahkan diri ke kutub berlawanan.

Telofase I

tetrad mendekati kutub, membran inti dan nukleoplasma muncul, terbentuk dua sel anak yang jumlah kromosomnya sama dengan sel induk.

Meiosis II

  • Profase II: terbentuk 2 sentriol, nukleoplasma dan nukleus hilang, kromatin berubah menjadi kromosom.
  • Metafase II: kromatid berkelompok dan kromosom ada di bidang equator
  • Anafase II: tetrad memisahkan diri dan menuju kutub berlawanan.
  • Telofase II: kromatid menjadi kromatin, nukleoplasma dan nukleus muncul, terbentuk 4 sel yag masing-masing memiliki setengah kromosom.

Baca juga

Penjelasan perbedaan mitosis dan meiosis berikut akan menambah pemahamanmu.

mitosis dan meiosis

Cukup jelas bukan penjelasan mengenai pembelahan sel? Semoga kamu bisa paham. Selamat belajar.

Apa Saja Pola-Pola Hereditas

Halo sobat, pernahkah kamu membandingkan golongan darahmu dengan golongan darah orang tuamu? Apakah sama ataukah berbeda? Kali ini kamu bisa belajar mengenai pola-pola hereditas, dimana golongan darah menjadi salah satu pewarisan sifat orang tua kepada anaknya.

Pautan Gen (Gene Linkage)

Kromsom yang mengandung gen menempati tempat khusus yang dinamakan dengan lokus. Ada gen dalam kromosom yang sifatnya sama, ada pula yang beda. Jika ada gen yang menempati satu kromosom homolog inilah yang dinamakan dengan pautan gen. gen yang letaknya berdekatan inilah yang akan tetap bersama hingga pembentukan gamet. Gen inilah yang akan menghasilkan lebih banyak gamet dibanding dengan gen yang tidak berpaut.

Apa Saja Pola-Pola Hereditas

Misalnya, genotif AaBb yang mengalami pautan dari gen dominan dan gen resesif. Makajika terjadi meiosis akan menghasilkan dua gamet, yaitu AB dan ab. Ciri dari pautan gen adalah gamet hanya dua macam dan jika ditest cross hasilnya 1 : 1.

Pindah Silang (Crossing Over)

Peristiwa pertukaran gen karena adanya kromosom yang melilit saat meiosis inilah yang dinamakan dengan pindah silang. Sehingga ketika meiosis, akan didapatkan 4 buah gamet dari genotif AaBb, yaitu AB, Ab, aB, dan ab. Peristiwa pindah silang ini akan menghasilkan individu dengan sifat baru. Hal ini karena adanya rekomendasi sel saat fertilisasi, sehingga susunan pasangan gennya akan berbeda.

Pautan Sex (Sex Linkage)

Merupakan kondisi dimana terdapat gen tertentu yang dominan pada kromosom sex. Pautan sex muncul pada jenis kelamin, yaitu pautan X dan pautan Y.

Misalnya, persilangan antara lalat buah.

P =    jantan mata putih         ><     betina mata merah

G =         XmY                    XMYM

F1 = XMY (jantan mata merah), XMXm (betina mata merah)

P =     XMY                ><        XMXm

F2 = XMY (jantan mata merah), XMY (jantan mata putih), XMXm (betina mata merah), XMXm (betina mata merah)

Gagal Berpisah (Non Disjunction)

Pola-pola hereditas selanjutnya adalah gagal berpisah. Hal ini merupakan kegagalan kromosom saat melakukan pemisahan diri pada proses meiosis. Sehingga jumlah gamet lebih/kurang. Contoh peristiwa gagal berpisah adalah:

  1. Aneuploidi, perubahan jumlah kromosom pada kromosom tertentu, sehingga jumlah kromosom dapat bertambah dan berkurang. Misalnya, monosomi (2n–1), trisomi (2n+1) dan tetrasomi (2n+2). Kasus trisomi 13 atau sindrom patau merupakan salah satu kasus akibat peristiwa gagal berpisah.
  2. Euploidi, perubahan jumlah kromosom pada seluruh kromosom. Hal ini menyebabkan adanya kelipatan kromosom haploid pada individu. Euploidi dibagi menjadi jumlah kelipatan kromosom, yaitu triploid (3n), tetraploid (4n), dan seterusnya.

Determinasi Sex

Merupakan penggambaran jenis kelamin manusia atau hewan dengan dilambangkan huruf tertentu. Penentuan jenis kelamin dinamakan dengan indeks kelamin. Jika rasio lebih kecil atau sama dengan setengah, maka bersenis kelamin jantan. Jika rasio lebih besar atau sama dengan satu berjenis kelamin betina. Tetapi jika rasio sama dengan setengah atau lebih kecil dari satu maka termasuk intersex.

Apa Saja Pola-Pola Hereditas

Berikut merupakan jenis kelamin pada beberapa organisme.

Apa Saja Pola-Pola Hereditas

Gen Letal

Gen letal adalah gen yang menyebabkan kematian individu karena gen dalam keadaan homozigot. Jika dalam keadaan heterozigot, individu dapat hidup dan normal. Dua jenis gen letal:

  1. Gen letal dominan, kematian individu yang disebabkan oleh keadaan homozigot yang dominan.
  2. Gen letal resesif, kematian individu yang disebabkan oleh keadaan homozigot yang resesif. Biasanya terjadi pawa individu yang membawa sifat carrier yang akan diturunkan ke individu baru.

Baca juga Pengertian dan Konsep Genetika Mendelian

Dengan memahami pola-pola hereditas akan menjawab segala pertanyaan mengapa sobat lebih mirip dengan ayah/ibu. Dengan begitu sobat akan semakin yakin dengn segala kekuasaanNya yang telah menciptakan gen sedemikian rupa, sehingga memiliki sifat yang menyerupai orang tua.