Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?

Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?

Rumus kimia bisa dikatakan sebagai nama kimia dari suatu unsur atau senyawa. Misalnya oksigen, memiliki rumus kimia O2. Dalam menuliskan rumus kimia, ada aturan yang harus dipatuhi. Begitu juga pada penamaan berbagai macam senyawa kimia. Melalui tulisan ini, mari belajar mengenai aturan penulisan rumus kimia dan nama senyawa.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai rumus kimia dan penamaan senyawa, sobat harus sudah memahami perbedaan antara unsur dan senyawa. Apakah sobat masih ingat?

Jadi unsur adalah zat/materi tunggal yang tidak bisa lagi dibagi menjadi zat yang lebih sederhana. Sedangkan senyawa adalah gabungan dari dua unsur atau lebih, di mana sifat dari masing-masing unsurnya tidak lagi terlihat.

Baca

  1. Apa Sih Pengertian Unsur Itu?
  2. Pengertian Senyawa, Definisi, dan Sifat-sifatnya
  3. Apa Sih Pengertian Reaksi Kimia Itu?
  4. Apa Saja Ciri-Ciri Reaksi Kimia?

Aturan penulisan rumus kimia dan nama senyawa

Aturan penulisan rumus kimia untuk unsur atau molekul unsur adalah sebagai berikut.

  1. Unsur tunggal monoatomik ditulis saja lambang unsurnya, contoh emas (Au), tembaga (Cu), natrium (Na), berilium (Be), dan sebagainya.
  2. Unsur tunggal diatomik ditulis dalam bentuk molekul, contoh hidrogen (H2), nitrogen (N2), fluor (F2), dan lainnya. Penulisan dalam bentuk molekul ini mengacu pada keadaan unsur-unsur tersebut di alam.

Aturan penulisan rumus kimia untuk senyawa adalah sebagai berikut.

  1. Lambang unsur-unsur pembentuknya dituliskan secara berdekatan tanpa diberi spasi. Contoh: garam dapur tersusun dari satu atom natrium dan satu atom klor, dengan demikian rumus kimianya dapat ditulis NaCl.
  2. Jika atom unsur penyusun yang sama pada senyawa tersebut lebih dari satu, maka dituliskan angka sejumlah atom tersebut. Penempatan angka dengan format subscript. Contoh: air tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, dengan demikian rumus kimianya H2O.
  3. Gugusan ion merupakan sekumpulan atom yang bermuatan. Jika suatu senyawa memiliki gugusan ion dengan atom tertentu, maka keduanya diletakkan berdekatan. Contoh: H2SO4, Ca(OH)2, dan H3PO4.

Terkait penamaan senyawa, ada beberapa aturan yang harus sobat ketahui.

Penamaan Senyawa Anorganik

Terdapat empat golongan, yaitu senyawa kovalen, ion, asam, dan basa.

Senyawa kovalen

  1. Namanya merupakan rangkaian nama unsur penyusunnya dengan tambahan akhiran –ida untuk unsur kedua. Contoh: HCl (hidrogen klorida)
  2. Jika pasangan unsur tersebut membentuk lebih dari satu senyawa, maka dibedakan dengan menuliskan angka indeks dalam bahasa Yunani. Namun indeks untuk satu tidak perlu ditulis, kecuali pada karbon monoksida.  Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?Contoh: CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen oksida), NO2 (nitrogen dioksida), CCl4 (karbon tetraklorida).
  3. Senyawa yang sudah dikenal secara luas tidak mengikuti aturan tersebut. Contoh: H2O (air), CH4 (metana), NH3 (amonia).

Senyawa ion

  1. Namanya merupakan rangkaian nama kation (depan) dan anion (belakang). Tidak menyebutkan angka indeks. Contoh: NaCl (natrium klorida), CaCl2 (kalsium klorida).
  2. Jika logamnya memiliki lebih dari satu biloks, senyawa dibedakan dengan menuliskan biloks dalam tanda kurung di belakang nama logam. Angkanya menggunakan angka Romawi. Contoh: FeCl2 (besi (II) klorida), FeCl3 (besi (III) klorida).
  3. Cara lainnya, logam yang biloksnya lebih rendah diberi akhiran –o, sedangkan logam yang biloksnya lebih tinggi diberi akhiran –i. Contoh: FeCl2 (fero klorida), FeCl3 (feri klorida).
Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?
Daftar Kation
Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?
Daftar Anion

Asam

Asam memiliki ion H+ yang dapat lepas, dan anion pasangannya. Jika H+ lepas, maka anion itu disebut sisa asam. Saat hanya ada anion, maka tidak perlu ada nama asam di depannya. Contoh: H3PO4 (asam fosfat) – PO43- (fosfat). Baca artikel Daftar Senyawa yang Bersifat Asam

Basa

Basa memiliki ion OH-, dan kation pasangannya. Nama basa menggunakan nama kationnya dengan diikuti hidroksida. Contoh: NaOH (natrium hidroksida), Ca(OH)2 (kalsium hidroksida). Baca pada artikel Daftar Senyawa yang Bersifat Basa

Penamaan Senyawa Anorganik

Senyawa organik tersusun dari unsur karbon yang membentuk rantai panjang. Penamaan senyawa organik cukup rumit, yang akan sobat temukan pada bab tersendiri berjudul hidrokarbon.

Sekarang sobat sudah paham bukan bagaimana aturan penulisan rumus kimia dan nama senyawa? Selamat belajar.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *