Definisi dan Contoh Senyawa Terner

Selain ada jenis senyawa biner yang di dalamnya terdiri dari dua unsur, ada juga senyawa terner yang tidak kalah penting untuk sobat ketahui. Kedua senyawa ini memiliki cakupan dan perbedaan yang cukup signifikan. Sehingga, untuk dapat memahami secara mendalam, dibutuhkan pembelajaran tersendiri. Oleh karena itu, berikut akan diulas mengenai definisi dan contoh senyawa terner.

Pengertian Senyawa Terner

pengertian senyawa terner, definisi dan contoh senyawa terner

Untuk para sobat pembelajar fisika yang masih pemula, mungkin akan mengalami kebingungan tentang pengertian dari senyawa terner.

Senyawa terner merupakan sejenis senyawa yang dibentuk oleh lebih dari dua unsur. Inilah yang membedakan senyawa terner dengan senyawa biner. Senyawa terner setidaknya terdiri dari tiga unsur. Sementara senyawa biner hanya dua unsur saja.

Adapun jenis senyawa yang membentuk senyawa terner sendiri terdiri dari jenis senyawa asam, senyawa basa dan juga senyawa garam. Hal ini sangat penting untuk digarisbawahi. Antara satu senyawa tersebut dengan yang lainnya memiliki keterkaitan tersendiri dan saling bereaksi.

Tata Nama dan Contoh Senyawa Terner

Pada pembahasan tentang definisi dan contoh senyawa terner ini, sangat penting untuk memahami tata nama beserta contohnya. Dengan sekaligus mempelajari contohnya, itu akan semakin memudahkan kamu untuk memahaminya. Berikut ulasan lengkapnya.

Tata Nama Asam

Untuk rumus tata nama asam terdiri dari atom hydrogen yang diletakkan di depan. Lambangnya adalah memakai huruf H. Kemudian dilanjutkan dengan suatu anion yang dikenal selama ini dengan nama sisa asam. Akan tetapi, ada hal penting yang harus kamu ketahui bahwa asam adalah jenis senyawa kovalen dan bukan senyawa ion.

Contohnya adalah H3PO4 yang merupakan perpaduan antara 3H+ dan PO ¾ . 3H+ di atas adalah nama ion asam. Sementara PO ¾ adalah anion yang merupakan sisa asam atau biasa dikenal dengan fosfat. Sehingga, asam tersebut diberi nama asam fosfat.

Kemudian untuk rumus molekul dan juga nama berbagai jenis asam yang biasa dikenal di laboratorium adalah H2So4 atau asam sulfat yang terdapat di dalam aki. Kemudian HNO3 atau asam nitrat, H3PO4 asam fosfat dan CH3COOH atau asam asetat yang biasa dikenal dengan asam cuka.

Tata Nama Basa

Yang dimaksud dengan basa adalah zat di dalam air yang memiliki kemampuan menghasilkan ion OH. Sifat dari larutan basa adalah kaustik yang akan licin saat mengenai kulit. Secara umum, basa terdiri dari senyawa ion kation logam dan juga anion OH. Untuk nama dari senyawa basa sesungguhnya sama dengan nama kationnya yang kemudian diberi tambahan nama hidroksida.

Contohnya adalah NaOH atau natrium hidroksida dan CaOH atau kalium hidroksida.

Tata Nama Garam

Selanjutnya adalah tata nama untuk garam. Sebelumnya perlu diketahui bahwa garam merupakan sejenis senyawa ion yang terdiri atas kation basa dan juga anion sisa dari asam. Sehingga, pemberian nama atau rumus dari senyawa garam adalah sama dengan ionnya.

Adapun contoh dari tata nama garam adalah NaNo2 atau natrium nitrit, kemudian Mg3 (PO4)2 atau magnesium fosfat, Fe2 (SO4)3 atau yang dikenal dengan besi III sulfat, HgCl2 atau faksa II klorida dan Cu2O atau tembaga I oksida. Selain itu, masih ada banyak contoh dari senyawa terner yang lain. Baca Identifikasi Sifat Asam, Basa dan Garam

Itulah beberapa penjelasan mengenai definisi dan contoh senyawa terner yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran. Dengan mengetahui definisi dan contohnya secara jelas, maka kamu akan semakin mudah mempelajarinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *