Begini Pemisahan Campuran Kristalisasi

Salah satu metode pemisahan campuran yang banyak digunakan adalah kristalisasi. Pemisahan campuran kristalisasi dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat yang telah dipisahkan. Umumnya metode kristalisasi menggunakan suhu yang relatif rendah.

Hal itu bertujuan agar bisa terjadi endapan dari larutan yang saling dipisahkan. Berikut selengkapnya mengenai kristalisasi.

Campuran yang dipisahkan dalam kristalisasi berada dalam bentuk larutan. Partikel campuran yang dipisahkan secara kristalisasi biasanya berukuran kecil. Jika berukuran besar, dapat dipisahkan dengan cara filtrasi.

Jenis Pemisahan Campuran Kristalisasi

Berdasarkan pengurangan pelarutnya, kristalisasi terbagi menjadi dua macam, yaitu:

Kristalisasi penguapan

Proses ini dilakukan jika zat yang akan dipisahkan memiliki titik beku yang lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut. Selain itu, zat tersebut juga memiliki ketahanan terhadap panas. Penerapan kristalisasi penguapan contohnya pada pembuatan garam.

Ketika pasang, air laut akan mengisi tambak garam. Sinar matahari menyebabkann air akan menguap dan garam tetap dalam wadahnya. Jika penguapan berlangsung terus-menerus, garam tersebut akan membentuk kristal bahkan sebelum airnya habis.

pemisahan campuran kristalisasi

Kristalisasi pendinginan

Sesuai dengan namanya, proses ini dilakukan dengan mendinginkan larutan. Ketika suhu turun, zat yang titik bekunya lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu. Zat padat lebih mudah larut pada air panas, karenanya jika didinginkan, kelarutan zat akan berkurang. Kelarutan yang berkurang mengakibatkan pembentukan kristal. Penerapan kristalisasi pendinginan ada pada industri belerang.

pemisahan campuran kristalisasi

Berdasarkan dari asal campurannya, kristalisasi terbagi menjadi:

Kristalisasi dari larutan

Proses ini umum digunakan untuk membuat produk kristal berbagai senyawa, seperti gula, urea, MSG, asam sitrat, garam dapur, dan lainnya.

Kristalisasi dari lelehan

Proses ini dikembangkan untuk membuat kristal silicon single yang akan dibuat menjadi silicon waver. Zat tersebut menjadi bahan dasar membuat chip IC.

Kristalisasi dari uap

Proses ini dilakukan dengan menyublimasikan suatu senyawa untuk membentuk kristal. Dalam prosesnya meliputi lebih dari satu tahapan untuk diperoleh kristal yang murni.

Baca juga

Kamu juga dapat melakukan percobaan pemisahan campuran kristalisasi ini. Untuk melakukannya, kamu butuh beberapa alat dan bahan berupa:

  • Gelas kimia
  • Pemanas spirtus
  • Kain kassa
  • Kertas saring
  • Kaki tiga
  • Corong
  • Spatula
  • Garam dapur

Prosedur percobaannya adalah:

  1. Mengisi gelas kimia dengan air sebanyak 50 ml.
  2. Melarutkan sebanyak dua spatula garam ke dalam gelas.
  3. Memanaskan sampai seluruh air dalam gelas kimia menguap.
  4. Amati garam yang terbentuk kembali pada dasar gelas.

Sekarang sudah mengerti bukan mengenai pemisahan campuran kristalisasi? Semoga bermanfaat ya.

Belajar Pemisahan Campuran Distilasi

Distilasi bisa disebut sebagai salah satu pemisahan campuran yang paling banyak digunakan. Campuran yang akan dipisahkan menggunakan distilasi berwujud cair. Prinsip kerja distilasi didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat yang bercampur. Selengkapnya berikut tentang pemisahan campuran distilasi.

Proses distilasi dilakukan atas perbedaan kecepatan penguapan dari suatu zat. Cara melakukannya dengan mendidihkan suatu campuran hingga menghasilkan uap, kemudian uapnya didinginkan. Uap yang didinginkan akan mengalami kondensasi dan menjadi cairan kembali. Zat yang menguap terlebih dulu adalah zat yang titik didihnya lebih rendah.

Belajar Pemisahan Campuran Distilasi

Pemisahan campuran distilasi.

Penggunaan distilasi berdasarkan hukum yang menyatakan bahwa masing-masing komponen pada larutan akan menguap pada titik didihnya. Distilasi yang ideal berjalan sesuai dengan Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Masihkah kamu ingat kedua hukum itu?

Distilasi terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:

Distilasi sederhana

Perbedaan titik didih yang cukup jauh menjadi prinsip dasar pada distilasi sederhana. Penguapan lebih dulu terjadi pada komponen yang titik didihnya lebih rendah. Selain itu, distilasi sederhana juga didasarkan volatilitas, atau kecenderungan zat untuk menguap. Penerapan distilasi sederhana misalnya pada pemisahan campuran air-alkohol.

Distilasi fraksionasi/bertingkat

Jika campuran terdiri atas lebih dari 2 komponen, maka pemisahannya bisa menggunakan distilasi fraksionasi/bertingkat. Prinsip kerjanya sama dengan distilasi sederhana; berdasarkan perbedaan titik didih.

Perbedaan keduanya pada kolom fraksionasi. Di kolom tersebut terjadi pemanasan bertahap dengan suhu yang berbeda-beda dengan tujuan didapatkan semakin banyak distilat. Semakin ke atas kolomnya, maka cairannya semakin tidak volatil.

Proses ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang perbedaan titik didihnya tidak cukup jauh, dapat bekerja pada tekanan normal maupun rendah. Contoh penerapannya pada industri minyak mentah.

Distilasi uap

Untuk senyawa dengan titik didih lebih dari 200, dapat digunakan distilasi uap. Hal yang prinsip dari distilasi uap adalah dapat melakukan penyulingan campuran di bawah titik didih dari senyawa campuran tersebut.

Proses ini bisa digunakan untuk memisahkan campuran yang tidak larut dalam air, namun menggunakan air dalam proses penyulingannya. Penerapannya ada pada ekstraksi beberapa produk dari alam, seperti minyak kayu putih hingga minyak parfum.

Distilasi vakum

Untuk senyawa yang tidak stabil, dapat digunakan distilasi vakum. Maksud tidak stabil adalah dapat terdekomposisi sebelum atau saat mendekati titik didihnya. Jika kondensor berisi air dingin, distilasi ini tidak bisa dilakukan pada campuran yang titik didih pelarutnya rendah. Jika titik didih pelarutnya rendah, maka komponen yang menguap tidak bisa dikondensasi oleh air. Distilasi vakum menggunakan pompa vakum atau aspirator untuk menurunkan tekanan.

Dalam campuran, dikenal campuran azeotrop yang merupakan campuran dari dua atau lebih komponen yang titik didihnya konstan. Bila dilakukan distilasi pada campuran ini, hasilnya bisa tidak maksimal. Komposisi azeotrop cenderung konstan ketika terjadi penambahan tekanan. Akan tetapi ketika tekanan total berubah, titik didih dan komposisinya juga berubah.

Jika hendak mendistilasi azeotrop, maka digunakan tambahan pelarut tertentu. Contohnya penambahan pelarut organik, seperti benzena untuk memisahkan air.

Baca juga

Sekian materi mengenai pemisahan campuran distilasi. Semoga dapat dengan mudah dimengerti ya, Sobat.

Mengetahui Lebih Jauh tentang Pemisahan Campuran Filtrasi

Salah satu metode pemisahan campuran yang paling umum adalah filtrasi/penyaringan. Kamu dapat menemukan proses ini dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika tengah membuat teh. Pemisahan campuran filtrasi didasarkan pada perbedaan ukuran partikel komponen penyusun campuran. Biasanya campuran terdiri dari zat padat dengan zat cair. Berikut selengkapnya.

Ada beberapa istilah yang penting untuk dipahami terkait dengan filtrasi. Zat yang lolos dari filter/penyaring disebut dengan filtrat. Zat yang tidak lolos dari filter dan tertumpuk di sana disebut dengan residu. Residu tidak selalu zat yang tidak dibutuhkan, dalam beberapa keadaan, residu justru menjadi zat yang dicari.

Prinsip dasar filtrasi sesungguhnya sederhana, yaitu menyaring padatan ada dalam larutan sehingga kemurnian filtrat bergantung pada kualitas filternya. Semakin bagus dan semakin kecil pori-pori filter, maka filtrat yang didapat juga semakin murni. Jika dalam filtrasi yang dicari residunya, maka diperlukan pengeringan agar semua cairan yang masih di residu itu menguap.

Mengetahui Lebih Jauh tentang Pemisahan Campuran Filtrasi

Jenis Pemisahan Campuran Filtrasi

Pemisahan campuran filtrasi ada 3 macam, yaitu:

Metode filtrasi umum

Metode filtrasi yang paling dasar dan paling banyak digunakan. Caranya dengan menuangkan campuran ke filter dan menampung filtrat pada wadah tertentu.

Metode filtrasi panas

Dalam metode ini, larutan, filter, dan corong dipanaskan dahulu secara langsung. Dalam pemisahannya, sebisa mungkin dilakukan pencegahan atas pembentukan kristal pada penyaring maupun peralatan lain.

Metode filtrasi dingin

Berkebalikan dari metode filtrasi panas, pada metode ini pembentukan kristal justru didorong dengan melakukan pendinginan. Umumnya wadah tempat larutan didinginkan menggunakan es sehingga suhu mengalami penurunan drastis dan terbentuk kristal.

Metode filtrasi vakum

Metode ini digunakan jika ingin mendapatkan kering dalam waktu yang cepat. Alat yang dibutuhkan untuk melakukan proses ini disebut Funnel Buchner.

Karena penyaringan sangat umum dipakai, maka saat ini telah tersedia banyak penyaring dengan ukuran pori yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah:

Kertas saring whatman

Kertas saring ini banyak digunakan di laboratorium kimia.

Micro glass filter

Terbuat dari bahan gelas dengan pori-pori yang sangat kecil.

Mikrofilter

Terbuat dari polimer, seperti polikarbonat, poliester, teflon, yang digunakan utnuk menyaring pelarut organik.

Berikut ini beberapa contoh penerapan filtrasi.

  • Teh celup dengan kertas filter sebagai kantong tehnya
  • Glomerulus ginjal sebagai penyaring darah
  • AC dan penyedot debu dengan filter HEPA
  • Akuarium dengan filter yang mengandung serat
  • Air dari sumbernya yang melalui pasir dan batuan di tanah

Baca juga

Ternyata pemisahan campuran filtrasi sangat mudah ditemui di sekitar ya, Sobat. Apakah kamu bisa menyebutkan contoh penerapan filtrasi yang lain?

Apa ya Pengertian Reaksi Kimia?

Apakah kamu pernah melihat proses perkaratan besi? Atau proses pembakaran kertas? Semua proses itu merupakan reaksi kimia yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Reaksi kimia menghasilkan zat baru yang memiliki sifat yang sangat berbeda dengan unsur pembentuknya. Berikut selengkapnya mengenai pengertian reaksi kimia.

[ez-toc]

Pengertian Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah  untuk reaksi antara satu zat atau lebih dan hasilnya membentuk suatu zat baru. Zat baru ini disebut dengan senyawa. Senyawa sendiri merupakan zat tunggal yang dibentuk dari dua atau lebih unsur.

Baca Juga

Senyawa bisa diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa.

Pembentukan senyawa tidak lepas dari reaksi kimia. Senyawa yang terbentuk dari sebuah reaksi akan memiliki perbedaan sifat dengan unsur-unsur penyusunnya. Contohnya, air sebagai senyawa memiliki perbedaan sifat dengan hidrogen dan oksigen yang menyusunnya. Pada suhu kamar, air memiliki fase liquid. Sedangkan hidrogen dan oksigen memiliki fase gas. Masih ada lagi sifat air yang berbeda dari unsur penyusunnya? Bisakah kamu menyebutkan itu?

Apa ya Pengertian Reaksi Kimia?

Air dan molekul air

Seperti yang sudah dijelaskan, dalam reaksi kimia terjadi perubahan zat asal menjadi zat baru. Zat asal disebut pereaksi/reaktan, sedangkan zat baru disebut produk. Contohnya, reaksi gas hidrogen dengan oksigen yang membentuk air. Dapat dituliskan:

Apa ya Pengertian Reaksi Kimia?

Perubahan yang terjadi dapat dituliskan menggunakan rumus kimia dari setiap zat yang turut serta dalam reaksi. Penulisan itu disebut juga dengan persamaan reaksi. Pada reaksi kimia pembentukan air di atas, persamaan reaksinya adalah:

Apa ya Pengertian Reaksi Kimia?

Tanda panah tersebut bisa dibaca “membentuk”,“menjadi”, atau istilah lain yang memang sesuai. Huruf kecil dalam tanda kurung menyatakan fase/wujud dari setiap zat yang terlibat dalam reaksi. Huruf g untuk gas, l untuk liquid/cairan, s untuk solid/padatan, dan aq untukr aqueous/larutan. Bilangan yang berada di depan rumus kimia disebut koefisien reaksi.

Koefisien reaksi ini menyatakan perbandingan partikel zat yang turut serta dalam reaksi kimia. Untuk reaksi air tersebut, artinya setiap dua molekul hidrogen bereaksi dengan satu molekul oksigen membentuk dua molekul air. Hal yang harus diingat dari koefisien reaksi adalah angkanya harus bulat dan paling sederhana.

Pada setiap reaksi kimia, jenis dan jumlah atom sesudah dan sebelum reaksi haruslah sama. Misalnya pada reaksi air di atas. Di ruas kiri terdapat 4 atom H dan 2 atom O. Demikian halnya di ruas kanan, terdapat 4 atom H dan 2 atom O. Persamaan reaksi yang sudah seperti itu disebut setara. Jika ada reaksi yang belum setara, maka harus disetarakan dahulu dengan menyetarakan koefisien reaksi.

Baca juga

Bagaimana sobat? Sekarang sudah paham kan mengenai pengertian reaksi kimia?

Berbagai Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Pada reaksi kimia terjadi perubahan zat asal/reaktan menjadi zat baru/produk. Zat baru ini memiliki sifat yang berbeda dari zat asalnya. Karena merupakan perubahan, maka tentu ada beberapa ciri yang menandai reaksi kimia. Agar kamu tidak penasaran, inilah ciri-ciri reaksi kimia yang dapat kamu identifikasi. 

[ ez-toc]

Apa Sajakah Ciri-ciri Reaksi Kimia Itu?

Selain terbentuk gas, ciri-ciri lain dari reaksi kimia adalah sebagai berikut.

  • Terbentuk gas
  • Terbentuk endapan
  • Terjadi perubahan warna
  • Terjadi perubahan suhu

Terbentuk Gas

Terdapat beberapa reaksi kimia yang menghasilkan gas. Contohnya adalah reaksi reaksi antara magnesium (Mg) dengan asam klorida (HCl). Reaksinya dapat dituliskan:

Berbagai Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Secara kasat mata, gas tersebut berwujud gelembung-gelembung kecil. Gelembung kecil itu merupakan gas hidrogen.

Terbentuk Endapan

Reaksi pengendapan menghasilkan senyawa berbentuk padatan. Disebut endapan karena tidak larut dengan cairan di sekitarnya. Contohnya reaksi antara barium klorida (BaCl2) dengan natrium sulfat (Na2SO4) menghasilkan endapan barium sulfat (BaSO4) yang berwarna putih.

Berbagai Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Terjadi Perubahan Warna

Perubahan warna ini terjadi karena ketika berlangsung reaksi kimia, terjadi perubahan komposisi dan zat baru yang terbentuk memiliki warna berbeda.

Contohnya reaksi antara tembaga sulfat (CuSO4) dengan air (H2O). Padatan CuSO4 memiliki warna putih. Ketika senyawa tersebut dilarutkan dalam air, maka warnanya berubah menjadi biru. Warna biru ini meripakan warna dari senyawa hidrat tembaga sulfat, yaitu CuSO4.5H2O.

Terjadi Perubahan Suhu

Pada setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi. Ini dapat dimengerti karena untuk dapat bereaksi, semua unsur yang terlibat harus dapat melampaui energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang dibutuhkan oleh unsur-unsur untuk bereaksi.

Baca juga

Bentuk energi yang menyertai reaksi kimia biasanya berupa energi panas. Maka dari itu, reaksi kimia dapat ditandai dengan perubahan energi panas/aliran kalor. Kalor dapat mengalir dari atau ke lingkungan dan hal itu berpengaruh pada perubahan suhu. Suhu setelah reaksi dapat lebih lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan suhu pereaksinya. Contoh reaksi kimia yang melibatkan perubahan suhu ini bisa diamati pada reaksi pembakaran.

Selain ciri reaksi kimia, kamu juga harus mengerti cara menulis persamaan kimia. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Menuliskan nama dan keadaan dari reaktan dan produk.
  • Menuliskan rumus kimia dari reaktan dan produk tersebut.
  • Menyetarakan dengan cara memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah semua atom sama/setara.

Baca juga ya Apakah Yang Dimaksud Dengan Reaksi Kimia Itu?

Setelah mengenali ciri-ciri reaksi kimia, semoga sobat tidak bingung lagi ya membedakan antara reaksi kimia dan bukan reaksi kimia.

Macam-Macam Simbiosis dan Contohnya

Sobat, di dunia ini tak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri untuk bertahan hidup. Selain memerlukan bahan pangan sebagai makanan, makhluk hidup juga memerlukan interaksi antar makhluk hidup atau organisme. Interaksi antar dua organisme inilah yang dinamakan dengan simbiosis.

Lalu, apakah interaksi tersebut saling memberikan keuntungan pada masing-masing organisme? Simak penjelasan berikut ini.

pengertian simbiosis dan macam-macam simbiosis

Pengertian Simbiosis

Simbiosis merupakan bentuk interaksi antar dua organisme yang berbeda jenis di dalam suatu lingkungan. Organisme yang melakukan simbiosis dinamakan dengan simbion. Simbiosis pada mahluk hidup memiliki pola interaksi yang unik dan erat hubungannya dengan makhluk hidup lain. Akan tetapi, hubungan timbal balik ini tidak selalu menguntungkan pada kedua belah pihak.

Baca juga Biologi sebagai Ilmu: Pengertian, Cabang Ilmu, dan Peranannya

Macam-Macam Simbiosis

Di dalam sebuah lingkungan, terdapat bermacam-macam bentuk simbiosis antar dua makhluk hidup. Berikut macam-macam simbiosis dan contohnya yang bisa kamu pelajari.

Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antar dua organisme yang saling menguntungkan. Hubungan timbal balik ini terjadi pada organisme yang mendapat keuntungan dari organisme lain, begitu pula sebaliknya. Berikut contoh simbiosis mutualisme:

Kupu-kupu atau lebah dan bunga.

Dimana kupu-kupu atau lebah mendapatkan sari madu dari bunga. Dan bunga terbantu karena kupu-kupu atau lebah membantu penyerbukan bunga melalui kakinya yang yang menyentuh benang dari dan putik.

Burung jalak dan kerbau

Burung jalak menempel di punggung kerbau untuk memakan kutu, sedangkan kerbau dapat terbantu karena kutu dalam tubuhnya habis.

Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan hubungan antara dua organisme, dimana salah satu organisme diuntungkan dan organisme lainnya dirugikan. Keuntungan organisme adalah mendapatkan makanan dan perlindungan, sedangkan kerugian organisme lainnya karena sari makanannya diambil, bahkan memungkinkan untuk dibunuh oleh organisme yang hidup di dalamnya. Contohnya adalah:

Benalu dan tumbuhan hijau

Benalu mendapatkan makanan dari tumbuhan hijau, sedangkan tumbuhan hijau akan kehilangan sari makanan bahkan bisa mati.

Cacing pada usus manusia

Cacing tambang ataupun cacing perut akan mengambil sisa-sisa makanan pada usus manusia. Sedangkan manusia mengalami kerugian karena sari makanan diambil bahkan bisa menimbulkan beragam gejala penyakit karena perkembangbiakan cacing dalam usus manusia.

Baca juga

Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antar dua organisme, dimana salah satu organisme diuntungkan, sedangkan organisme lain tidak diuntungkan/dirugikan. Contohnya adalah:

Tumbuhan paku atau anggrek pada pohon yang ditumpangi

Tumbuhan paku atau anggrek menumpangi sebuah pohon sebagai tempat hidup. Sedangkan pohon tidak mendapat keuntungan/kerugian apapun.

Bakteri pembusuk pada usus manusia

Bakteri pembusuk akan menyerap sisa makanan dalam usus manusia. Tetapi manusia tidak akan terkena dampak apapun dari bakteri pembusuk.

Simbiosis Netralisme

Simbiosis netralisme merupakan interaksi antar dua organisme yang tidak saling mempengaruhi dan berakibat bagi keduanya. Contohnya adalah interaksi antara kambing dan kucing. Dalam interaksi antara kambing dan kucing dalam suatu lingkungan tidak akan berdampak apapun, meskipun hidupnya saling berdampingan.

Simbiosis Amensalisme

Simbiosis amensalisme merupakan hubungan dua organisme, dimana salah satu organisme dirugikan dan organisme lainnya tidak diuntungkan/dirugikan. Simbiosis amensalisme merupakan lawan dari simbiosis komensalisme. Contohnya adalah hubungan anatara gulma dan tanaman produksi. Dimana gulma menghasilkan zat alelopati yang menyebabkan tanaman sekitarnya mati. Sedangkan gulma yang memiliki zat alelopati tidak mengalami dampak apapun.

Nah, itulah lima macam simbiosis beserta contohnya yang bisa kamu pelajari. Untuk memperjelasnya, berikut perbedaan kelima simbiosis tersebut.

Macam-Macam Simbiosis dan Contohnya

Cukup mudah dimengerti bukan penjelasan mengenai simbiosis di atas? Meskipun hubungan antar organisme identik memberi keuntungan, ternyata ada pula hubungan antar organisme yang merugikan lainnya. Semoga penjelasan di atas bisa membantumu dalam belajar biologi.

Begini Proses Terjadinya Pengaratan

Apa sih pengaratan itu dan bagaimana proses terjadinya pengaratan? Pengaratan termasuk reaksi kimia yang sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Logam yang paling umum mengalami perkaratan adalah besi. Perkaratan akan menimbulkan bercak berwarna kemerahan pada besi dan membuat besi menjadi rapuh. Apakah sebenarnya perkaratan itu? Berikut selengkapnya.

Dalam kimia, perkaratan termasuk dalam proses korosi. Korosi sendiri merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk kerusakan pada logam akibat proses elektrokimia. Selain karat pada besi, contoh lain korosi adalah noda pada perak dan patina hijau pada kuningan dan tembaga.

Pada proses perkaratan, oksigen dan air haruslah terlibat. Mulanya, suatu tempat di permukaan besi teroksidasi (menjadi anoda). Reaksi yang terjadi:

Fe (s)            Fe2+ (aq) + 2e

Elektron tersebut kemudian mereduksi oksigen menjadi air (oksigen sebagai katoda). Dalam hal ini oksigen berada di tempat lain dari permukaan logam.

O2 (g) + 4H+ (aq) + 4e              2H2O (l)

Sehingga reaksi keseluruhannya menjadi:

2Fe (s) + O2 (g) + 4H+ (aq)       2Fe2+ (aq) + 2H2O (l)

Adanya ion H+ menunjukkan bahwa reaksi terjadi dalam medium asam. Dari mana adanya ion H+? Ion H+ berasal dari reaksi antara CO2 dengan H2O di atmosfer yang membentuk H2CO3. Ion Fe2+ yang terbentuk dioksidasi oleh oksigen. Reaksinya menjadi:

4Fe2+ (aq) + O2 (g) + (4+2x)H2O (l)     2Fe2O3 . xH2O (s) + 8H+ (aq)

Fe2O3. xH2O inilah yang dikenal sebagai karat. Penulisan xH2O didasarkan pada beragamnya jumlah air yang akan terikat dengan besi oksida. Ilustrasi dari proses perkaratan ditunjukkan pada gambar di bawah.

apa sih pengaratan itu serta bagaimana proses terjadinya pengaratan

Proses perkaratan pada besi.

Cara Melindungi Besi dari Pengaratan

Ada sebuah fakta menarik terkait korosi ini. Amerika Serikat diperkirakan mengalami kerugian sampai 100 miliar dolar setiap tahunnya karena korosi logam.

Lantas bagaimana cara untuk melindungi besi agar tidak mudah terkena korosi? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

  1. Pertama, melapisi logam dengan cat. Cara ini terbilang yang paling mudah dan banyak dilakukan. Tetapi jika cat tergores, berlubang, atau apapun yang menampakkan bagian logamnya, maka karat dapat terbentuk di bagian itu.
  2. Kedua, pasivasi, yaitu proses menon-aktifkan permukaan besi. Proses ini dilakukan dengan mereaksikan besi dengan oksidator kuat, seperti HNO3 pekat. Akan terbentuk lapisan tipis oksida dari reaksi tersebut.
  3. Ketiga, mencampurkan besi dengan logam lain. Kecenderungan besi untuk teroksidasi akan berkurang ketika dicampur logam tertentu. Proses ini diaplikasikan salah satunya pada baja antikarat dengan mencampurkan besi dengan kromium.
  4. Keempat, galvanisasi, caranya melapisi besi dengan seng. Potensial reduksi standar dari seng lebih kecil dibandingkan besi, sehingga seng lebih mudah teroksidasi. Jadi meski seng tergores, tidak akan berpengaruh karena besi bertindak sebagai katoda, bukan anoda (anodanya adalah seng).
  5. Kelima, perlindungan katodik, yaitu dengan membuat besi menjadi katoda dalam sel galvanik. Logam yang biasa digunakan adalah Mg. Perlindungan katodik banyak digunakan untuk pipa besi di bawah tanah.

Baca juga

Meski banyak membawa kerugian, bagaimanapun proses pengaratan adalah proses yang alami yang pasti terjadi. Oleh karena itu, berbagai perlindungan penting dilakukan untuk mencegah korosi ini. Apakah sekarang kamu sudah paham tentang perkaratan?

Peragian itu Bagaimana Ya?

Peragian memiliki nama lain fermentasi yang merupakan proses produksi energi secara anaerob. Produksi ini dilakukan di dalam sel dan tanpa campur tangan oksigen. Fermentasi sering dijelaskan sebagai salah satu bentuk respirasi anaerob. Beberapa contoh pemanfaatan dari proses ini ada pada tempe, tape, hingga roti.

Asal kata fermentasi adalah ferment (bahasa Latin) dan memiliki arti enzim. Sesuai dengan nama tersebut, dalam fermentasi memang digunakan enzim pengurai yang bertujuan menghasilkan energi. Karena terkait dengan pengurai, maka fermentasi bisa juga dikatakan sebagai penguraian zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana.

Dalam biologi sendiri, fermentasi/peragian diartikan sebagai proses mengubah gula menjadi alkohol atau asam menggunakan bantuan ragi. Proses awalnya hampir sama dengan proses glikolisis.

Jenis-jenis Peragian

Terdapat tiga jenis peragian, yaitu:

Fermentasi alkohol

Pada proses ini terjadi pengubahan glukosa menjadi etanol dan karbon dioksida. Umumnya menggunakan bantuan organisme Saccharomyces cervisiae. Fermentasi alkohol banyak digunakan untuk membuat tape, roti, hingga minuman keras. Reaksinya:

C6H12O6     2C2H5OH + 2CO2

Fermentasi asam laktat

Proses ini terjadi pada sel hewan atau manusia ketika pasokan oksigen kurang karena bekerja terlalu berat. Asam laktat yang terkandung dalam sel otot dapat menyebabkan kelelahan dan gejala kram. Meski dapat menyimbulkan nyeri, laktat ini secara perlahan diangkut oleh darah menuju hati untuk diubah menjadi piruvat.

Fermentasi asam cuka

Proses satu ini berlangsung secara aerob. Organisme yang berperan adalah Acetobacter aceti dan substrat etanol. Energi yang dihasilkan dari proses ini 5 kali lebih besar dibandingkan energi hasil fermentasi anaerob.

Salah satu contoh produk fermentasi yang sangat akrab dengan keseharian sobat adalah tempe. Apakah kamu sudah tahu bagaimana proses pembuatan tempe?

Peragian itu Bagaimana Ya?

Organisme yang berperan dalam fermentasi kedelai menjadi tempe adalah jamur Rhyzopus. Rhyzopus yang biasanya digunakan adalah Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus oryzae, Rhyzopus stolonifer, dan Rhyzopus Arrhizus. Jamur tersebut menimbulkan rasa gurih pada tempe dan membuatnya mudah dicerna.

Proses pembuatannya diawali dengan perendaman biji kedelai yang sudah dicuci selama 12-18 jam dengan air dingin. Tujuannya agar kedelai dapat menyerap air sebanyak mungkin.

Selanjutnya melepaskan kulit biji kedelai dan mengukusnya hingga empuk. Jika sudah, biji kedelai itu dituangkan ke suatu tempat sambil dianginkan. Biji tersebut diaduk-aduk sampai terasa hangat.

Baca Juga

Kedelai yang sudah terasa hangat dicampurkan ragi dengan komposisi setiap 2 kg kedelai diberi 1,5 gram ragi. Setelah tercampur, masukkan kedelai ke dalam pembungkus. Diamkan dalam suhu kamar dan peragian akan berlangsung selama 1-2 hari.

Ternyata peragian berperan besar dalam menyumbang makanan lezat di meja makan ya. Kalau kamu, suka makanan yang beragi juga tidak?

Rupanya Begini Jalannya Proses Pembusukan

Pembusukan memiliki nama lain dekomposisi. Proses ini membuat objeknya (makhluk hidup) berubah secara kimia dan mengalami kerusakan tertentu. Subjek yang melakukan dekomposisi disebut dekomposer. Organisme yang biasanya berperan dalam dekomposisi adalah jamur, bakteri, belatung, dan semut.

Definisi dari pembusukan sendiri adalah keadaan ketika jaringan lunak di tubuh dihancurkan melalui autolisis dan aktivitas mikroorganisme tertentu.

Pertama, terkait autolisis. Autolisis mengakibatkan kerusakan pada jaringan dan organ. Penyebabnya adalah enzim intraseluler, sehingga bagian yang mengandung enzim akan lebih cepat rusak dibandingkan yang tidak mengandung enzim. Tidak ada pengaruh mikrooganisme lain dalam autolisis.

Enzim yang menyebabkan autolisis tersebut dilepaskan oleh sel-sel yang sudah mati. Bagian pertama yang terkena adalah nukleoprotein baru sitoplasma. Setelah itu akan terjadi kehancuran dinding sel karena jaringan menjadi lebih lunak.

Kedua, terkait aktivitas mikroorganisme. Ketika kandungan oksigen telah sangat menurun, lingkungan menjadi anaerob dan menjadi tempat yang sangat baik bagi subjek pembusukan.

Baca juga

Pada manusia atau hewan, penyebab utama pembusukan adalah mikroorganisme Clostridium welchii yang ada pada usus besar. Bakteri itu biasanya menggumpal di rongga jaringan dan banyak memproduksi gelembung gas.

Terdapat 5 tahapan dekomposisi, yaitu:

Fresh Stage

Ditandai dengan adanya penggelembungan pada tubuh. Hal ini akan mengundang lalat yang meletakkan telurnya di daerah tertentu, seperti mata, mulut, telinga, dan hidung.

Bloated Stage

Gas yang dihasilkan oleh mikroorganisme anaerob menyebabkan penggelembungan pada perut objek. Suhu internal mengalami kenaikan karena aktivitas dekomposer dan larva lalat. Karena mengalami penggelembungan, maka cairan dalam tubuh menjadi keluar.

Decay Stage

Kerusakan kulit mulai terjadi dan gas keluar dari tubuh. Di tahap ini, larva lalat telah menyelesaikan siklusnya dan bersiap meninggalkan objek.

Postdecay Stage

Bagian tubuh yang tersisa akan menjadi kering. Lalat mulai berkurang dan yang hadir adalah kumbang.

Skeletal Stage

Tahap ini merupakan tahap akhir dekomposisi dan tinggal menyisakan tulang belulang serta rambut.

Proses dekomposisi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya adalah:

  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Sebab kematian
  • Keadaan mayat

Sedangkan faktor eksternalnya adalah:

  • Temperatur
  • Kelembapan udara
  • Pasokan oksigen
  • Lingkungan sekitar
  • Pakaian
  • Serangga

Pembusukan Pada Makanan

Bukan hanya pada makhluk hidup, pembusukan juga dapat terjadi pada makanan. Ketika busuk, kualitas makanan akan menjadi berkurang dan nilai gizinya pun hilang. Makanan yang telah rusak tersebut akan menjadi berbahaya jika dimakan oleh manusia.

Rupanya Begini Jalannya Proses Pembusukan
Perbandingan daging segar dan daging rusak.

Penyebab dekomposisi pada makanan ini bisa karena enzim, oksidasi, dan mikroorganisme. Berbagai subjek yang berperan, seperti jamur, bakteri, ragi, kelembapan, suhu, dan reaksi kimia.

Dekomposisi pada makanan sebenarnya dapat dikenali dengan mudah. Biasanya tampak dari penampilan, baik itu warna, tekstur, bau, dan rasa. Makanan yang telah rusak biasanya memiliki warna yang tampak tidak segar, tekstur berubah, bau dan rasanya tidak sedap.

Apakah dekomposisi makanan bisa dicegah? Tentu bisa dengan beberapa cara berikut.

  • Penambahan pengawet makanan
  • Pendinginan
  • Pengasapan
  • Pengalengan

Perlu kamu ingat bahwa tidak semua proses pembusukan makanan merugikan. Fermentasi, misalnya. Baca artikel Peragian itu Bagaimana Ya?

Meski termasuk kategori dekomposisi, namun sering dimanfaatkan untuk membuat berbagai jenis makanan.

Mengetahui Lebih Jauh Pengertian Pembakaran

Pembakaran sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya terjadi di luar tubuh, pembakaran juga terjadi di dalam tubuh. Pembakaran dalam tubuh dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Senyawa paling umum yang terlibat dalam pembakaran adalah oksigen. Yuk ketahui lebih jauh mengenai pengertian pembakaran di sini.

Reaksi kimia yang terjadi pada pembakaran melibatkan bahan bakar dan oksidan. Dalam reaksi ini dihasilkan panas dan cahaya yang berpendar. Contoh reaksi pembakaran adalah:

pengertian pembakaran dan contoh reaksi pembakaran

Contoh yang lebih sederhana dari reaksi pembakaran ini adalah reaksi pembentukan air.

2H2 + O2 —–> 2H2O + energi

Terdapat dua jenis pembakaran, yaitu pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna terjadi ketika jumlah oksigen untuk reaksi pembakaran mencukupi. Sedangkan pembakaran tidak sempurna terjadi ketika jumlahh oksigen untuk reaksi pembakaran tidak mencukupi.

Pembakaran Senyawa Hidrokarbon

Seusai dengan namanya, senyawa hidrokarbon terdiri dari hidrogen dan karbon. Salah satu hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana (CH4). Metana termasuk salah satu komponen utama dalam gas alam.

Berbentuk gas, salah satu sifat metana adalah sangat mudah terbakar. Jika pasokan oksigen mencukupi, maka akan terjadi pembakaran sempurna dan dihasilkan CO2 dengan H2O. Reaksi kimiannya:

CH4 + O2 —–> CO2 + 2H2O

Akan tetapi jika pasokan oksigen tidak mencukupi, maka akan terjadi pembakaran tidak sempurna dan dihasilkan CO dengan H2O.

CH4 + O2 —–> CO + 2H2O

Ketika pasokan oksigen sangat sedikit, yang terbentuk hanya uap air. Dihasilkan karbon yang bentuknya berupa nyala.

CH4 + O2 —–> C + 2H2O

Hidrokarbon juga terkandung dalam berbagai bahan bakar. Pada sebagian besar bahan bakar,  seperti batu bara, bensin, minyak diesel, pirolisis muncul terlebih dahulu sebelum pembakaran. Jika pembakaran tidak sempurna, produk hasil pirolisis tidak akan terbakar. Produk tersebut dapat mengontaminasi asap dengan zat berbahaya.

Perubahan Entalpi

Karena menghasilkan energi, reaksi pembakaran dipelajari khusus dalam bab termokimia. Perubahan energi untuk reaksi pembakaran disebut entalpi pembakaran. Beberapa jenis perubahan entalpi standar adalah sebagai berikut.

Entalpi Pembentukan Standar ()

Merupakan perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar.

Entalpi Penguraian Standar ()

Merupakan perubahan entalpi penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar.

Entalpi Pembakaran Standar ()

Merupakan perubahan entalpi pembakaran sempurna 1 mol senyawa pada keadaan standar.

Baca juga

Reaksi pembakaran sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu cara mengubah berbagai bentuk energi. Sekarang kamu sudah lebih memahami tentang pengertian pembakaran bukan?