Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Kimia Zat

Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Kimia Zat

Suatu zat pada dasarnya memiliki dua sifat, yakni sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika/sifat fisik merupakan sifat yang tidak terkait dengan reaksi kimia. Sifat fisika suatu zat, seperti wujud, warna, bau, titik leleh dan didih, dan lainnya. Sedangkan sifat kimia dapat diamati ketika terjadi reaksi kimia. Sifat kimia, seperti energi ionisasi, elektronegativitas, dan ikatan kimia. Lalu bagaimana pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia zat?

Dalam campuran, sebenarnya masing-masing zat masih mempertahankan sifat aslinya, salah satunya sifat kimia zat tersebut. Atas dasar itu, pemisahan campuran dapat dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan sifat kimia zat. Caranya, misal dengan menambahkan reaktan yang hanya bereaksi dengan salah satu komponen dalam campuran namun tidak bereaksi dengan yang lain.

Baca juga Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Fisika Zat

Metode Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Kimia Zat

Pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia zat yang dapat dilakukan antara lain:

Elektroforesis

Elektroforesis merupakan mengalirnya partikel koloid menuju elektrode yang menunjukkan bahwa partikel koloid memiliki muatan. Untuk mengamati peristiwa tersebut, dapat digunakan alat bernama sel elektroforesis.

Cara menggunakan sel tersebut sebagai berikut.

Koloid dimasukkan ke tabung U dan elektrode dicelupkan ke mulut tabung. Jika kawat dihubungkan dengan sumber arus DC dan terjadi aliran arus listrik, maka partikel koloid akan mengikuti aliran tersebut. Partikel yang bermuatan positif menuju ke elektrode negatif, dan partikel yang bermuatan negatif menuju ke elektrode positif.

Salah satu penerapan elektroforesis pada alat Cottrel. Partikel koloid yang beruba karbon  dan debu dari asap hasil pembakaran akann ditarik oleh aliran listrik. Partikel dari asap akan mengendap di lempengan listrik sehingga akan dihasilkan asap yang bersih.

Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Kimia Zat

Koagulasi

Definisi koagulasi adalah penggumpalan koloid karena penambahan larutan elektrolit. Penggumpalan akan efektif jika dilakukan oleh ion yang muatannya berlawanan dengan muatan koloid. Contohnya, pencampuran koloid Fe(OH)3 dengan As2S3,

Di alam, koagulasi terjadi pada pembentukan delta di muara sungai. Lempung pada air sungai merupakan koloid bermuatan negatif. Ketika di muara bertemu dengan air laut yang bersifat elektrolit, maka terjadilah koagulasi.

Pemanfaatan koagulasi dalam kehidupan sehari-hari contohnya untuk menggumpalkan karet dalam lateks dengan menambahkan asam cuka. Selain itu, pemanfaatan ini juga ada pada penjernihan air.

Ketika koloid berada dalam air, maka air akan tampak keruh. Jika ingin mendapatkan air yang kembali jernih, ada zat tertentu yang ditambahkan. Zat itu disebut tawas. Tawas biasa digunakan untuk menjernihkan air yang mengandung ion besi.

Ketika di dalam air, ion besi akan membentuk koloid Fe(OH)3 yang kecokelatan. Jika ditambahkan tawas ke air tersebut, maka Fe(OH)3 akan mengendap dan dapat dipisahkan dengan air.

Baca juga

Pemisahan campuran seperti ini umumnya dilakukan oleh perusahaan PAM untuk kebutuhan air di perkotaan. Air tersebut biasanya mengandung ion besi sehingga memiliki sifat sadah, sehingga harus dijernihkan dahulu sebelum digunakan. Tetapi sebelum dijernihkan, berbagai kotoran yang ada di air disaring terlebih dahulu. Prosesnya seperti pada bagan di bawah ini.

Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Kimia Zat

Itu dia jenis pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia zat yang saat ini cukup banyak digunakan. Semoga dapat dimengerti ya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *