Ini Dia Daftar Senyawa yang Bersifat Asam

Seperti yang telah sobat ketahui, senyawa elektrolit adalah senyawa yang bisa menghantarkan arus listrik. Terdapat dua jenis senyawa elektrolit yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Untuk sifat dari senyawa elektrolit sendiri dibagi menjadi tiga macam yaitu asam, basa, dan garam. Nah, kali ini akan dibahas tentang daftar senyawa yang bersifat asam secara lengkap sebagai berikut.

Ini Dia Daftar Senyawa yang Bersifat Asam

[ez-toc]

Daftar Senyawa Bersifat Asam

Sebelum membahas mengenai daftar senyawa bersifat asam, ada baiknya jika sobat juga mengetahui bahwa senyawa bersifat asam sendiri memiliki dua jenis keadaan yaitu sifat asam elektrolit kuat dan asam elektrolit lemah. Baca artikel sebelumnya tentang apakah larutan elektrolit itu

Untuk masing-masing contohnya akan dipaparkan dalam ulasan berikut ini.

Daftar Senyawa Bersifat Asam Elektrolit Kuat

Asam elektrolit kuat adalah zat yang apabila tercampur dengan air akan melepas ion H+ dan dapat menghantarkan arus listrik dengan kuat.

Kuat yang dimaksud adalah, apabila dilakukan pengukuran menggunakan alat ukur elektrolit, maka lampu akan menyala terang apabila diberi zat senyawa asam kuat. Contoh dari asam elektrolit kuat adalah sebagai berikut:

  1. HI (Asam Iodida)
  2. HIO4 (Asam Periodat)
  3. HIO3 (Asam Iodit)
  4. HbrO4 (Asan Perbromat)
  5. HbrO3 (Asam Bromit)
  6. HClO3 (Asam Klorit)
  7. HClO4 (Asam Perklorat)
  8. HBr (Asam Bromida)
  9. H2SO4 (Asam Sulfat)
  10. HNO3 (Asam Nitrat)
  11. HCl (Asam Klorida)

Daftar Senyawa Bersifat Asam Elektrolit Lemah

Asam elektrolit lemah adalah zat yang apabila tercampur dengan air akan melepas ion H+ dan dapat menghantarkan arus listrik namun bersifat lemah. Lemah yang dimaksud adalah apabila dilakukan pengukuran menggunakan alat ukur elektrolit, maka lampu akan menyala redup jika diberi senyawa asam lemah. Contoh dari asam elektrolit lemah yaitu sebagai berikut:

  1. CHCOOH (Asam Format)
  2. CH3COOH (Asam Asetat)
  3. HF (Asam Fluorida)
  4. H2CO3 (Asam Karbonat)
  5. C6H8O7 (Asam Sitrat)
  6. HCN (Asam Sianida)
  7. HNO3 (Asam Nitrit)
  8. H2Bo3 (Asam Borat)
  9. H2SlO3 (Asam Silikat)
  10. H2SbO3 (Asam Antimonit)
  11. H2SbO4 (Asam Antimonat)
  12. H2SnO3 (Asam Stanat)
  13. H2SnO2 (Asam Stanit)
  14. H2PbO3 (Asam Plumbat)
  15. H2PbO4 (Asam Plumbit)
  16. H2C2O4 (Asam Oksalat)
  17. C6H5COOH (Asam Benzoat)
  18. HClO (Asam Hipoklorit)
  19. H2SO3 (Asam Sulfit)
  20. H2S ( Asam Sulfida)
  21. H3PO3 (Asam Fosfit)
  22. H3PO4 (Asam Fosfat)
  23. H3AsO3 (Asam Arsenit)
  24. H3AsO4 (Asam Arsenat)
  25. H5CN (Asam Flosianat)
  26. C6H5OH (Asam Finol)
  27. C5HO6 (Asam Askorbat)
  28. C3H5O3 (Asam Laktat)
  29. HN3 (Asam Hidrazida)
  30. H2O2 (Asam Peroksida)
  31. CH3CH2COOH (Asam Propanoat)
  32. C5H3N4O3H (Asam Urat)
  33. C3H7COOH (Asam Butanoat)
  34. C4H9COOH (Asam Heptanoat)
  35. C5H11COOH (Asam Heksanoat)
  36. C6H13COOH (Asam Pentanoat)
  37. C7H15COOH (Asam Oktanoat)

Manfaat Senyawa Asam dalam Kehidupan Sehari-hari

Senyawa asam adalah senyawa kimia yang juga memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja Asam Klorida (HCl). Asam klorida adalah asam yang bermanfaat bagi lambung manusia yaitu untuk membunuh kuman dan bakteri jahat yang ada di dalam lambung. Selain bermanfaat bagi tubuh manusia, asam klorida juga bermanfaat sebagai bahan baku untuk membuat logam magnesium.

Ini Dia Daftar Senyawa yang Bersifat Asam

Yang kedua yaitu Asam Sulfat (H2SO4), senyawa jenis asam ini merupakan salah satu senyawa yang sangat populer dikalangan masyarakat yaitu digunakan sebagai bahan baku membuat pupuk dan accu. Contoh yang lain yaitu Asam Fosfat (H3PO4). Asam fosfat tidak hanya bermanfaat sebagai bahan baku pupuk fosfat melainkan juga bermanfaat sebagai penghilang karat pada logam besi.

Baca juga

Nah, itu tadi adalah ulasan mengenai daftar senyawa yang bersifat asam dan juga manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari yang harus sobat ketahui. Sekarang kamu tidak bingung lagi kan membedakan mana asam lemah dan mana asam kuat? Selalu upgrade ilmumu dengan banyak membaca. Semoga bermanfaat….

Referensi :

  • https://materikimia.com/nama-nama-senyawa-asam-dan-kegunaannya/
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Asam

Inilah Daftar Senyawa yang Bersifat Basa

Hai sobat pecinta kimia! kali ini kita akan membahas tentang daftar senyawa yang bersifat basa. Sebelum membahas itu mari ingat pelajaran sebelumnya terlebih dulu bahwa senyawa elektrolit adalah senyawa yang mampu menghantarkan arus listrik dan memiliki sifat asam, basa, dan garam. Dalam pembahasan berikut ini akan ada pengetahuan tentang senyawa elektrolit basa, senyawa basa kuat, senyawa basa lemah

[ez-toc]

Manfaat Senyawa Basa dalam Kehidupan Sehari-hari

Senyawa basa adalah senyawa organik yang juga memiliki manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Beberapa manfaat dari senyawa kimia basa elektrolit adalah sebagai berikut…

NaOH (Natrium Hidroksida)

Natrium hidroksida dalam kehidupan sehari-hari berfungsi sebagai pembersih kotoran yang menyumbat pada saluran-saluran pipa atau biasa disebut sebagai anti mampet. Tidak hanya itu, senyawa ini juga bermanfaat sebagai bahan baku pembuat sabun cuci.

KOH (Kalium Hidroksida)

Dalam kehidupan sehari-hari, senyawa ini bermanfaat sebagai larutan elektrolit pada baterai alkali. Selain itu juga bermanfaat sebagai bahan campuran dalam pembuatan sabun cuci atau sabun mandi juga.

Lithium Hidroksida (LiOH)

Lithium Hidroksida bermanfaat sebagai campuran semen. Senyawa kimia ini memang biasa digunakan sebagai bahan campuran pembuatan semen di pabrik. Tidak hanya itu, lithium hidroksida juga digunakan sebagai elektrolit pada baterai alkali litium.

NH3 (Ammonium Hidroksida)

Yang terakhir yaitu ammonium hidroksida yang sering sobat ketahui pada proses pembuatan bahan baku pupuk. Ya, senyawa ini memang salah satu campurannya. Namun tidak hanya itu lho, senyawa ammonium hidroksida juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam nitrat.

Baca artikel tentang Larutan Asam, Basa, dan Garam Bersifat Elektrolit

Daftar Senyawa Yang Bersifat Basa Lengkap

Inilah Daftar Senyawa yang Bersifat Basa

Senyawa basa dibagi menjadi dua macam jenis yaitu basa kuat dan basa lemah. Untuk masing-masing ulasan mengenai basa kuat dan basa lemah akan dijelaskan dalam daftar senyawa bersifat basa berikut ini.

Daftar Senyawa Bersifat Basa Kuat

Sebelum menginjak pembahasan mengenai daftar senyawa yang bersifat basa kuat secara lengkap, alangkah baiknya jika sobat mengetahui apa itu basa kuat.

Basa kuat adalah sebuah senyawa yang mendeprotonasi asam yang sangat lemah dalam reaksi asam-basa. Dalam unsur periodik, kation basa kuat dibagi menjadi dua grup yaitu alkali dan alkali tanah.

Sifat dari basa kuat sendiri yaitu tidak larut dalam air.

Nah langsung saja yuk bahas mengenai daftar senyawa bersifat basa kuat dengan lengkap:

  1. Lithium Hidroksida (LiOH)
  2. Natrium Hidroksida (NaOH)
  3. Kalium Hidroksida (KOH)
  4. Kalsium Hidroksida (CA(OH)2)
  5. Rubidium Hidroksida (RbOH)
  6. Stronsium Hidroksida (Sr(OH)2)
  7. Sesium Hidroksida (CsOH)
  8. Barium Hidroksida (Ba(OH)2)
  9. Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2)
  10. Berilium Hidroksida (Be(OH)2)

Daftar Senyawa Bersifat Basa Lemah

Setelah mengetahui penjelasan mengenai basa kuat, sobat juga ingin tahu kan pastinya mengenai basa lemah. Nah basa lemah adalah sebuah senyawa yang perubahan ion hidroksida pada larutannya tidak berubah secara menyeluruh dalam larutan. Langsung saja yuk bahas daftar senyawa bersifat basa lemah dengan lengkap seperti berikut ini:

  1. Amonium Hidroksida (NH4OH)
  2. Alumunium Hidroksida (Al(OH)3)
  3. Besi (III) Hidroksida (Fe(OH)3)
  4. Amoniak (NH3)
  5. Besi (II) Hidroksida (Fe(OH)2)
  6. Karbosium Hidroksida (CA(OH)3)
  7. Nikel Hidroksida (Ni(OH)2)
  8. Metil Hidroksida (CH3OH)
  9. Metilamina (CH3NH2)
  10. Hidroksilamida (HONH2)
  11. Hidrasim (H2NNH2)
  12. Dimetilamina ((CH3)2 NH)
  13. Anilia (C6H5NH2)
  14. Mangan Hidroksida (Mn(OH)2)
  15. Raksa (I) Hidroksida (Hg(OH))
  16. Emas (I) Hidroksida (Au(OH))

Baca juga Ini Dia Daftar Senyawa yang Bersifat Asam

Itu tadi adalah ulasan mengenai daftar senyawa yang bersifat basa secara lengkap yang ada dalam kehidupan sehari-hari juga manfaatnya.

Baca juga Cara Mengetahui Kekuatan Asam dan Basa

Sekarang kamu tidak perlu bingung lagi kan membedakan mana senyawa basa kuat dan mana basa lemah. Semoga ulasan tersebut bermanfaat bagi sobat semua.

Referensi :

  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Basa
  • https://materikimia.com/nama-nama-senyawa-basa-dan-kegunaannya/
  • http://garudamuda.org/erika/2017/01/19/daftar-asam-basa-kuat-dan-lemah/

Pengertian Senyawa, Definisi, dan Sifat-sifatnya

Kata senyawa bukanlah hal yang asing dalam kehidupan manusia. Saat belajar fisika, senyawa menjadi unsur dan komponen yang sangat penting untuk dipelajari. Senyawa tidak hanya berhubungan dengan berbagai zat dan bahan kimia, namun juga sangat berkaitan dengan sektor kehidupan manusia yang lain. Misalnya kesehatan dan sebagainya. Berikut akan diulas mengenai pengertian senyawa dan sebagainya.

Definisi Senyawa

pengertian senyawa, ciri-ciri dan karakteristik senyawa, sifat-sifat dari senyawa

Yang dimaksud dengan senyawa merupakan zat yang dibentuk oleh gabungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dengan komposisi dan pembagian tertentu.

Senyawa tersebut diperoleh dari reaksi dari proses pembentukan. Adapun sifat yang dimiliki oleh senyawa sendiri terbilang berbeda dengan berbagai unsur yang membentuknya.

Baca Apakah Yang Dimaksud Dengan Unsur?

Sebagai contoh adalah dua atom hydrogen ditambahkan dengan satu atom oksigen maka akan membentuk suatu molekul air yang dikenal dengan ilmiah dengan sebutan H2O.

Ciri dan Karakteristik Senyawa

Setelah memahami definisi atau pengertian senyawa, tidak kalah penting untuk diulas adalah mengenai ciri-ciri dan karakteristik dari senyawa itu sendiri. Setidaknya, senyawa memiliki empat ciri di dalamnya. Berikut adalah beberapa rinciannya…

Secara kimia dapat diuraikan, namun tidak secara fisika

Karakteristik senyawa yang pertama adalah senyawa mampu diuraikan secara proses kimiawi. Namun, untuk proses secara fisika tidak bisa diuraikan.

Jika sudah menjadi suatu senyawa, sifat aslinya akan menghilang

Ciri berikutnya dari senyawa adalah ketika komposisi kimia tersebut telah menjadi senyawa, maka ia akan kehilangan sifat aslinya dan berubah menjadi sifat yang baru.

Memiliki perbandingan komposisi yang konstan

Berikutnya, senyawa memiliki perbandingan dari komposisi yang tergolong tetap dan tidak berubah. Sehingga, dari masa ke masa akan tetap.

Terbentuk dari dua unsur atau lebih

Ciri atau karakteristik yang keempat adalah ia terbentuk dari dua unsur atau lebih yang kesemuanya disusun dengan proses reaksi kimia tertentu.

Sifat-Sifat dari Senyawa

Antara senyawa dengan unsur yang membentuknya, memiliki sifat yang relatif berbeda. Penguraian dari senyawa hanya mampu dilakukan dengan reaksi kimia. Namun, senyawa dapat memiliki wujud yang tidak sama dengan unsur yang sudah membentuknya. Setidaknya, ada lima sifat dari senyawa yang wajib sobat ketahui. Berikut pembahasan selengkapnya.

  1. Senyawa adalah hal yang memiliki sifat khusus yang tentu saja berbeda dengan berbagai unsur yang membentuk senyawa tersebut. Sehingga, saat beberapa komponen atau unsur yang membentuknya disatukan, maka ia pasti sudah berbeda dengan unsur yang sebelumnya. Karena sudah bercampur antara satu dengan yang lain.
  2. Senyawa adalah suatu komponen atau unsur tertentu yang dapat dikategorikan sebagai suatu senyawa zat tunggal.
  3. Senyawa secara alamiah tidak bisa dipisah dengan komponen yang menyusun senyawa tersebut. Sehingga, dalam reaksi fisika, ia akan kembali kepada unsur yang membentuknya tersebut.
  4. Komponen-komponen yang menyusun senyawa-senyawa tertentu, mempunyai suatu perbandingan khusus dari sifatnya yang asli.
  5. Terbentuknya senyawa adalah melalui perantara yang dikenal dengan reaksi kimia.

Ada banyak sekali contoh senyawa yang ditemukan di sekitar kamu. Dan berbagai contoh senyawa tersebut sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Contoh sederhananya adalah Asam Asetat yang memiliki rumus CH3COOH. Senyawa ini bermanfaat sebagai asam cuka. Selain itu, ada juga senyawa Amoniak yang dikenal dengan rumus NH3. Manfaatnya adalah untuk pupuk.

Baca juga

Itulah ulasan mengenai pengertian senyawa dan berbagai hal yang berkaitan dengannya. Mulai dari ciri dan karakteristik, ciri, sifat dan juga contohnya untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran sobat.

Pengertian dan Tata Nama Senyawa Biner Beserta Contohnya

Senyawa memiliki cakupan yang sangat luas dalam prosesnya. Sehingga, untuk memahami senyawa, dibutuhkan waktu yang tidak singkat. Salah satu jenis senyawa yang wajib sobat ketahui adalah senyawa biner. Senyawa ini memiliki cakupan dan tata nama sendiri dan berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini akan diulas mengenai pengertian dan tata nama senyawa biner.

Pengertian Senyawa Biner

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tata nama senyawa biner, alangkah baiknya untuk mengetahui pengertian dari senyawa terlebih dahulu. Senyawa biner sendiri merupakan bentuk senyawa yang diproses dari dua komponen unsur. Adapun unsur yang dapat membentuk senyawa biner sendiri bisa berupa unsur logam dan unsur non logam. Selain itu, unsur pembentuknya juga bisa dari keduanya.

Baca juga

Contoh Senyawa Biner

Adapun contoh unsur yang terbuat dari logam dan non logam adalah NaCl yang dikenal secara luas dengan sebutan garam dapur. Garam dapur sendiri adalah senyawa yang terbentuk dari unsur logam berupa Natrium (Na) dan unsur non logam berupa Klor (Cl).

pengertian dan tata nama senyawa biner, pengertian senyawa biner, contoh senyawa biner

Sementara untuk contoh senyawa yang proses pembentukannya dari kedua unsur non logam sendiri adalah HCL atau yang biasa dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan Asam Klorida. Senyawa ini kebetulan terbentuk dari unsur non logam berupa H atau Hidrogen dan Cl atau Klor.

Tata Nama Senyawa Biner

Pada pembahasan tentang pengertian dan tata nama senyawa biner berikutnya akan diulas mengenai aturan tata nama senyawa biner. Yang dimaksud dengan tata nama kimia merupakan suatu rangkaian aturan dari penamaan senyawa kimia yang telah ditentukan dengan sistematis.

Untuk tata nama senyawa biner sendiri masih digolongkan menjadi dua jenis, pertama adalah tata nama senyawa biner yang berisi perpaduan antara unsur logam dan non logam. Sementara yang kedua adalah tata nama senyawa biner yang terdiri dari unsur logam dan non logam. Berikut ulasan selengkapnya.

Senyawa biner logam dan non logam

Senyawa biner logam dan non logam umumnya masuk ke dalam jenis senyawa ion. Untuk tata nama senyawa biner jenis ini diawali dengan nama ion yang positif terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan nama ion yang negatif. Adapun contoh dari tata nama senyawa kompleks adalah NaCl atau natrium klorida.

Sedangkan contoh dari tata nama ion positif adalah Na+ atau natrium, Ca2+ atau kalsium dan K+ atau kalium. Sedangkan contoh dari tata nama ion negatif adalah F- atau fluoride, Cl- atau klorida, I- atau iodide, Br- atau bromide dan masih banyak lagi yang lainnya.

Senyawa biner non logam dan non logam

Senyawa biner non logam dan non logam ini kerap dikenal sebagai senyawa kovalen. Yang dimaksud dengan kovalen adalah terjadinya lantaran adanya proses ikatan kovalen. Selain itu, terjadinya senyawa ini juga dipengaruhi oleh tingkat oksidasi. Sehingga, untuk senyawa biner ini biasanya akan ada tambahan –ida di akhir sesudah nama unsur oksidasi negatif.

Contoh dari tata nama senyawa biner jenis ini adalah HCL (hydrogen klorida), HO (nitrogen oksida) dan BrCl (bromi klorida). Untuk tingkat oksidasi yang nilainya positif harus ditulis di awal. Kemudian baru ditambahkan tingkat oksidasi yang nilainya negatif. Untuk jumlah atom unsurnya akan diketahui sesudah menambah awalan Yunani pada unsurnya.

Baca juga

Itulah penjelasan mengenai pengertian dan tata nama senyawa biner yang wajib kamu ketahui. Dengan mengetahui rumus dan tata aturannya, kamu akan semakin mudah dalam memahaminya.

Definisi dan Contoh Senyawa Terner

Selain ada jenis senyawa biner yang di dalamnya terdiri dari dua unsur, ada juga senyawa terner yang tidak kalah penting untuk sobat ketahui. Kedua senyawa ini memiliki cakupan dan perbedaan yang cukup signifikan. Sehingga, untuk dapat memahami secara mendalam, dibutuhkan pembelajaran tersendiri. Oleh karena itu, berikut akan diulas mengenai definisi dan contoh senyawa terner.

Pengertian Senyawa Terner

pengertian senyawa terner, definisi dan contoh senyawa terner

Untuk para sobat pembelajar fisika yang masih pemula, mungkin akan mengalami kebingungan tentang pengertian dari senyawa terner.

Senyawa terner merupakan sejenis senyawa yang dibentuk oleh lebih dari dua unsur. Inilah yang membedakan senyawa terner dengan senyawa biner. Senyawa terner setidaknya terdiri dari tiga unsur. Sementara senyawa biner hanya dua unsur saja.

Adapun jenis senyawa yang membentuk senyawa terner sendiri terdiri dari jenis senyawa asam, senyawa basa dan juga senyawa garam. Hal ini sangat penting untuk digarisbawahi. Antara satu senyawa tersebut dengan yang lainnya memiliki keterkaitan tersendiri dan saling bereaksi.

Tata Nama dan Contoh Senyawa Terner

Pada pembahasan tentang definisi dan contoh senyawa terner ini, sangat penting untuk memahami tata nama beserta contohnya. Dengan sekaligus mempelajari contohnya, itu akan semakin memudahkan kamu untuk memahaminya. Berikut ulasan lengkapnya.

Tata Nama Asam

Untuk rumus tata nama asam terdiri dari atom hydrogen yang diletakkan di depan. Lambangnya adalah memakai huruf H. Kemudian dilanjutkan dengan suatu anion yang dikenal selama ini dengan nama sisa asam. Akan tetapi, ada hal penting yang harus kamu ketahui bahwa asam adalah jenis senyawa kovalen dan bukan senyawa ion.

Contohnya adalah H3PO4 yang merupakan perpaduan antara 3H+ dan PO ¾ . 3H+ di atas adalah nama ion asam. Sementara PO ¾ adalah anion yang merupakan sisa asam atau biasa dikenal dengan fosfat. Sehingga, asam tersebut diberi nama asam fosfat.

Kemudian untuk rumus molekul dan juga nama berbagai jenis asam yang biasa dikenal di laboratorium adalah H2So4 atau asam sulfat yang terdapat di dalam aki. Kemudian HNO3 atau asam nitrat, H3PO4 asam fosfat dan CH3COOH atau asam asetat yang biasa dikenal dengan asam cuka.

Tata Nama Basa

Yang dimaksud dengan basa adalah zat di dalam air yang memiliki kemampuan menghasilkan ion OH. Sifat dari larutan basa adalah kaustik yang akan licin saat mengenai kulit. Secara umum, basa terdiri dari senyawa ion kation logam dan juga anion OH. Untuk nama dari senyawa basa sesungguhnya sama dengan nama kationnya yang kemudian diberi tambahan nama hidroksida.

Contohnya adalah NaOH atau natrium hidroksida dan CaOH atau kalium hidroksida.

Tata Nama Garam

Selanjutnya adalah tata nama untuk garam. Sebelumnya perlu diketahui bahwa garam merupakan sejenis senyawa ion yang terdiri atas kation basa dan juga anion sisa dari asam. Sehingga, pemberian nama atau rumus dari senyawa garam adalah sama dengan ionnya.

Adapun contoh dari tata nama garam adalah NaNo2 atau natrium nitrit, kemudian Mg3 (PO4)2 atau magnesium fosfat, Fe2 (SO4)3 atau yang dikenal dengan besi III sulfat, HgCl2 atau faksa II klorida dan Cu2O atau tembaga I oksida. Selain itu, masih ada banyak contoh dari senyawa terner yang lain. Baca Identifikasi Sifat Asam, Basa dan Garam

Itulah beberapa penjelasan mengenai definisi dan contoh senyawa terner yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran. Dengan mengetahui definisi dan contohnya secara jelas, maka kamu akan semakin mudah mempelajarinya.

Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?

Rumus kimia bisa dikatakan sebagai nama kimia dari suatu unsur atau senyawa. Misalnya oksigen, memiliki rumus kimia O2. Dalam menuliskan rumus kimia, ada aturan yang harus dipatuhi. Begitu juga pada penamaan berbagai macam senyawa kimia. Melalui tulisan ini, mari belajar mengenai aturan penulisan rumus kimia dan nama senyawa.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai rumus kimia dan penamaan senyawa, sobat harus sudah memahami perbedaan antara unsur dan senyawa. Apakah sobat masih ingat?

Jadi unsur adalah zat/materi tunggal yang tidak bisa lagi dibagi menjadi zat yang lebih sederhana. Sedangkan senyawa adalah gabungan dari dua unsur atau lebih, di mana sifat dari masing-masing unsurnya tidak lagi terlihat.

Baca

  1. Apa Sih Pengertian Unsur Itu?
  2. Pengertian Senyawa, Definisi, dan Sifat-sifatnya
  3. Apa Sih Pengertian Reaksi Kimia Itu?
  4. Apa Saja Ciri-Ciri Reaksi Kimia?

Aturan penulisan rumus kimia dan nama senyawa

Aturan penulisan rumus kimia untuk unsur atau molekul unsur adalah sebagai berikut.

  1. Unsur tunggal monoatomik ditulis saja lambang unsurnya, contoh emas (Au), tembaga (Cu), natrium (Na), berilium (Be), dan sebagainya.
  2. Unsur tunggal diatomik ditulis dalam bentuk molekul, contoh hidrogen (H2), nitrogen (N2), fluor (F2), dan lainnya. Penulisan dalam bentuk molekul ini mengacu pada keadaan unsur-unsur tersebut di alam.

Aturan penulisan rumus kimia untuk senyawa adalah sebagai berikut.

  1. Lambang unsur-unsur pembentuknya dituliskan secara berdekatan tanpa diberi spasi. Contoh: garam dapur tersusun dari satu atom natrium dan satu atom klor, dengan demikian rumus kimianya dapat ditulis NaCl.
  2. Jika atom unsur penyusun yang sama pada senyawa tersebut lebih dari satu, maka dituliskan angka sejumlah atom tersebut. Penempatan angka dengan format subscript. Contoh: air tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, dengan demikian rumus kimianya H2O.
  3. Gugusan ion merupakan sekumpulan atom yang bermuatan. Jika suatu senyawa memiliki gugusan ion dengan atom tertentu, maka keduanya diletakkan berdekatan. Contoh: H2SO4, Ca(OH)2, dan H3PO4.

Terkait penamaan senyawa, ada beberapa aturan yang harus sobat ketahui.

Penamaan Senyawa Anorganik

Terdapat empat golongan, yaitu senyawa kovalen, ion, asam, dan basa.

Senyawa kovalen

  1. Namanya merupakan rangkaian nama unsur penyusunnya dengan tambahan akhiran –ida untuk unsur kedua. Contoh: HCl (hidrogen klorida)
  2. Jika pasangan unsur tersebut membentuk lebih dari satu senyawa, maka dibedakan dengan menuliskan angka indeks dalam bahasa Yunani. Namun indeks untuk satu tidak perlu ditulis, kecuali pada karbon monoksida.  Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?Contoh: CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen oksida), NO2 (nitrogen dioksida), CCl4 (karbon tetraklorida).
  3. Senyawa yang sudah dikenal secara luas tidak mengikuti aturan tersebut. Contoh: H2O (air), CH4 (metana), NH3 (amonia).

Senyawa ion

  1. Namanya merupakan rangkaian nama kation (depan) dan anion (belakang). Tidak menyebutkan angka indeks. Contoh: NaCl (natrium klorida), CaCl2 (kalsium klorida).
  2. Jika logamnya memiliki lebih dari satu biloks, senyawa dibedakan dengan menuliskan biloks dalam tanda kurung di belakang nama logam. Angkanya menggunakan angka Romawi. Contoh: FeCl2 (besi (II) klorida), FeCl3 (besi (III) klorida).
  3. Cara lainnya, logam yang biloksnya lebih rendah diberi akhiran –o, sedangkan logam yang biloksnya lebih tinggi diberi akhiran –i. Contoh: FeCl2 (fero klorida), FeCl3 (feri klorida).
Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?
Daftar Kation
Bagaimana Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa?
Daftar Anion

Asam

Asam memiliki ion H+ yang dapat lepas, dan anion pasangannya. Jika H+ lepas, maka anion itu disebut sisa asam. Saat hanya ada anion, maka tidak perlu ada nama asam di depannya. Contoh: H3PO4 (asam fosfat) – PO43- (fosfat). Baca artikel Daftar Senyawa yang Bersifat Asam

Basa

Basa memiliki ion OH-, dan kation pasangannya. Nama basa menggunakan nama kationnya dengan diikuti hidroksida. Contoh: NaOH (natrium hidroksida), Ca(OH)2 (kalsium hidroksida). Baca pada artikel Daftar Senyawa yang Bersifat Basa

Penamaan Senyawa Anorganik

Senyawa organik tersusun dari unsur karbon yang membentuk rantai panjang. Penamaan senyawa organik cukup rumit, yang akan sobat temukan pada bab tersendiri berjudul hidrokarbon.

Sekarang sobat sudah paham bukan bagaimana aturan penulisan rumus kimia dan nama senyawa? Selamat belajar.