Belajar Pemisahan Campuran Ekstraksi

Pemisahan Campuran Ekstraksi

Metode pemisahan campuran lain yang banyak digunakan, terutama dalam analisis kimia adalah ekstraksi. Dalam prosesnya, pemisahan campuran ekstraksi didasarkan pada perbedaan kelarutan dari zat yang bercampur. Ekstraksi biasanya digunakan untuk memisahkan campuran cairan yang tidak saling larut, seperti air dan pelarut organik.

Pada umumnya, pemisahan campuran menggunakan ekstraksi memanfaatkan kelarutan senyawa pada pelarut tertentu. Kelarutan senyawa pada suatu pelarut sendiri dikontrol oleh sifat senyawa tersebut. Oleh karena itu, metode ekstraksi dikembangkan untuk mendapatkan senyawa dengan kemurnian yang tinggi.

Baca juga Mengetahui Lebih Jauh tentang Pemisahan Campuran Filtrasi

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi, antara lain suhu, jenis pelarut, ukuran partikel, hingga teknik yang digunakan.

Belajar Pemisahan Campuran Ekstraksi

Proses ekstraksi cair-cair.

Ditinjau dari prosesnya, terdapat tiga bagian dari ekstraksi, yaitu ekstraksi cair-cair, padat-cair, dan super kritis. Sedangkan berbagai jenis dari pemisahan campuran ekstraksi adalah:

Maserasi

Metode ini merupakan yang paling sederhana dan banyak digunakan serta sesuai untuk skala laboratorium maupun industri. Caranya dengan memasukkan campuran ke dalam wadah inert yang tertutup rapat pada suhu kamar. Campuran berupa zat padat yang telah dilarutkan pada pelarut tertentu.

Ultrasound

Metode ini pada dasarnya maserasi, hanya saja menggunakan bantuan ultrasound. Ultrasound merupakan sinyal yang frekuensinya sangat tinggi, mencapai lebih dari 20 kHz. Penggunaan ultrasound bertujuan untuk memberikan tekanan mekanik pada sampel sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.

Perkolasi

Perkolasi menggunakan alat bernama perkolator; sejenis wadah silinder dengan kran di bagian bawah. Sampel dimasukkan ke dalam alat, ditambahkan pelarut dari bagian atas, dan dibiarkan menetes secara perlahan.

Soxhlet

Pada metode ini digunakan kertas saring untuk menempatkan sampel. Kertas saring ditempatkan dalam wadah yang diletakkan di atas labu dan di bawah kondensor. Dimasukkan pelarut yang sesuai ke dalam labu. Suhu dari pemanas dikondisikan lebih rendah dari suhu refluks.

Digesti

Metode ini merupakan maserasi kinetik dengan pengadukan kontinyu. Suhu yang digunakan berkisar antara 40-50.

Refluks

Pada refluks, sampel dan pelarut dimasukkan ke dalam labu yang terhubung dengan kondensor. Pelarut dipanaskan sampai mendidih, kemudian uapnya mengalami kondensasi dan kembali ke labu.

Distilasi Uap

Proses yang dilakukan pada distilasi uap serupa dengan refluks. Metode ini umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak esensial. Selama proses pemanasan, uap mengalami kondensasi dan distilat masuk ke wadah yang terhubung langsung dengan kondensor.

Berbagai contoh ekstraksi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

Pembuatan teh

Ketika membuat teh, kamu tentu mencampurkan daun teh dengan air, bukan? Teh yang didapat memiliki warna cokelat kemerahan. Warna tersebut didapat dari berbagai senyawa yang diesktrak, seperti teobromin, tanin, kafein, dan polifenol yang ada pada teh.

Pembuatan jamu bubuk

Langkah pertama ketika membuat jamu bubuk adalah merebus daun tanaman jamu dengan air. Hal ini bertujuan agar berbagai senyawa pada daun larut dalam air. Setelah itu memisahkan serat daun dari campuran, lalu mengambil air sari jamu tersebut. Air itu dikeringkan untuk memperoleh bubuk jamu.

Baca juga

Ekstraksi ini sangat bermanfaat, karena penerapannya banyak dalam industri farmasi, makanan, dan penelitian lingkungan. Semoga tulisan mengenai pemisahan campuran ekstraksi bisa dimengerti ya, Sobat.

Manfaat Ion dalam Kehidupan

Sobat, pastinya kamu sering mendengar iklan minuman isotonik di televisi. Nah, ternyata dalam pembuatannya membutuhkan beragam ion yang diperlukan tubuh. Lalu, apa saja manfaat ion dalam kehidupan kehidupan sehari-sehari? 

Senyawa ion merupakan terbentuknya senyawa karena ikatan ion antara dua unsur atau lebih. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat keelektronegatifan yang tinggi. Tetapi ternyata adanya senyawa ion inilah dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Baca Apakah Ion Itu?

Berikut beberapa contoh ion dalam kehidupan sehari-hari:

NaCl (Natrium Klorida)

Natrium klorida adalah senyawa ion yang terdiri dari Na+ (natrium) yang merupakan unsur logam dan Ca- (klorida) yang merupakan unsur nonlogam. Satu elektron unsur natrium akan ditarik oleh klorida dan terbentuk gaya elektrostatis, sehingga terbentuklah senyawa NaCl.

Manfaat Ion dalam Kehidupan

Natrium klorida merupakan senyawa dapur yang mempengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada makhluk multiseluler. Selain digunakan sebagai garam dapur, NaCl juga bermanfaat untuk bumbu dapur dan pengawet makanan. Di bidang industri, NaCl juga berfungsi sebagai bahan melicinkan permukaan logam, menulenkan leburan logam, proses pembuatan sabun, dan untuk menghasilkan cahaya elektrik dalam pembuatan lampu wap natrium.

NaF (Natrium Florida)

Natrium florida atau biasa disingkat dengan NaF merupakan senyawa kimia yang terbentuk dari dua unsur, yaitu natrium (Na) dan florida (F). senyawa ini adalah senyawa yang mudah larut dalam air dan berbentuk padat tidak berwarna.

Dalam kehidupan sehari-hari, NaF sering ditambahkan ke dalam air mineral dan pembuatan produk untuk menjaga kesehatan gigi. Manfat florida sebagai ion dalam kehidupan kehidupan ini terkenal sebagai senyawa untuk memperkuat gigi dengan membentuk fluorapatit yang merupakan komponen enamel gigi.

CaCl2 (Kalsium Klorida)

Senyawa kalsium klorida merupakan senyawa yang tersusun dari kalsium dan 2 atom klorida. Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya kalsium klorida digunakan pada air kolam renang yang biasanya disebut dengan kaporit. Penggunaan kalsium klorida ini bertujuan untuk mencegah korosif yang akan menyebabkan kerusakan struktur logam pada kolam.

Manfaat Ion dalam Kehidupan

CaCO3 (Kalsium Karbonat)

Senyawa kalsium karbonat terdiri dari 1 atom kalsium, 1 atom karbon, dan 3 atom oksigen. Biasanya senyawa ini dapat dijumpai pada jenis batu di dunia dan menjadi bahan aktif dalam kapur pertanian. Di bidang pengobatan, biasanya kalsium karbonat berfungsi sebagai antasida ataupun tambahan kalsium.

Selain itu, kalsium karbonat juga memiliki banyak kegunaan dalam bidang industri. Misalnya untuk pembuatan pulp kertas, bahan pembuat pasta gigi, bahan semen portland, dan untuk industri pembuatan pipa PVC.

KBr (Kalium Bromida)

Senyawa kalium bromina merupakan senyawa yang terdiri dari 1 atom kalium dan 1 atom bromida. Biasanya kalium bromida digunakan dalam industri kertas dan fotografi.

Baca juga

Ternyata pemanfaatan ion dalam kehidupan kehidupan cukup banyak ya sobat? Semoga penjelasan di atas dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan kamu. Semoga bermanfaat.

Yuk Kenali Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam Agar Makin Paham

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tentu sering merasakan asam dan pahit. Dari berbagai zat yang ada di alam semesta ini, sifat-sifat asam, basa dan garam memang sangat menarik. Dalam perkembangannya, ketiga jenis zat itu dimanfaatkan dalam bidang industri hingga rumah tangga. Misalkan saja buah nanas yang begitu masam, atau obat yang luar biasa pahit. Ilmu kimia menjelaskan jika hal-hal yang terasa masam dan pahit itu sebetulnya merupakan bentuk dari zat atau senyawa bersifat asam juga basa.

Zat Asam

Sebuah zat disebut asam saat berada di dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+). Sehingga setiap zat asam akan memiliki rumus kimia yang mengandung atom hidrogen. Sekedar informasi, ion adalah atom/sekelompok atom yang bermuatan listrik. Sementara kation adalah ion positif dan anion adalah ion negatif.

Sifat asam yang paling dikenal adalah memiliki rasa masam yang begitu kuat sehingga pH yang tercatat kurang dari 7. Selain itu, larutan asam juga bisa mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah. Dan yang terpenting, zat asam ini mampu menghantarkan arus listrik  (konduktor) dan bersifat korosif alias menimbulkan karat pada logam semisal besi/baja, seng serta alumunium.

Jika cukup paham dengan sifat-sifat asam, basa dan garam, berikut ini adalah beberapa contoh zat asam dalam kehidupan sehari-hari:

  • Asam karbonat (H2CO3) yang terdapat dalam minuman berkarbonasi atau bersodaSifat-sifat asam, basa, dan garam
  • Asam sitrat (C6H8O7) yang bisa ditemukan di buah jeruk dan lemon
  • Asam klorida (HCl) yang juga dikenal sebagai cairan asam lambung
  • Asam salisilat (C7H6O3) dalam obat jenis aspirin
  • Asam fosfat (H3PO4) kerap dimanfaatkan sebagai bahan zat anti karat dan pupuk

Zat Basa

Berlawanan dengan asam, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH-). Untuk memberi nama basa sebuah benda dalam lingkup kimia, tinggal menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Untuk sifatnya sendiri, basa memiliki rasa pahit dan terasa licin.

Sama-sama bisa menghantarkan arus listrik seperti zat asam, basa bisa membuat warna zat tumbuhan berubah. Kertas lakmus merah pun bisa berubah jadi biru saat dimasukkan ke larutan yang bersifat basa. Dengan pH yang lebih dari 7, basa kuat memiliki sifat Kaustik sehingga saat terkena permukaan kulit jadi terasa perih dan luka seperti Natrium Hidroksida. Berikut adalah contoh-contoh basa:

  • Amonium hidroksida atau larutan amonia (NH4OH) yang digunakan dalam bahan pemutih pakaian
  • Alumunium hidroksida (Al(OH)3) yang terdapat dalam deodoran
  • Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) yang dimanfaatkan untuk industri obat maagSifat-sifat asam, basa, dan garam, sifat-sifat basa
  • Natrium hidroksida (NaOH) yang menjadi bahan sabun mandi hingga deterjen

Zat Garam

Sebagai pelengkap informasi sifat-sifat asam, basa dan garam, kamu harus mengenali senyawa garam. Berbeda dengan asam dan basa yang berlawanan, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari kation dan anion sehingga menjadikannya netral tanpa muatan. Jadi bisa dibilang, zat garam terbentuk dari reaksi asam dan basa seperti ZnSO4, garam dapur (NaCl) dan CaCl2.

Sifat-sifat asam, basa, dan garam, sifat-sifat garam

Hanya saja yang wajib diingat, jika senyawa ini terbentuk dari zat asam yang kuat dan basa yang lemah, maka garam akan bersifat asam serta sebaliknya. pH untuk garam ada tepat di angka 7 sehingga tidak bisa mengubah warna kertas lakmus.

Baca juga

Nah bagaimana, sudah cukup paham bukan dengan sifat-sifat asam, basa dan garam? Untuk itulah kamu tak perlu bingung lagi jika tiba-tiba tangan terasa perih saat cuci baju atau perut menggeliat saat belum makan, karena ada zat basa dan asam yang bereaksi.