Dalam kehidupan sehari-hari, arus bolak balik alias Alternating Current (AC) memang begitu banyak digunakan. Disebut demikian karena dalam sistem AC, arus dan tegangan listrik yang ditimbulkan bisa mengalir dua arah dan berubah terus-menerus sesuai dengan waktu.
Arus listrik bolak-balik dihasilkan oleh generator AC pada pembangkit listrik
Selain arus AC ada juga arus DC atau biasa disebut dengan arus searah. Apa perbedaan silajsil sobat baca pada pengertian arus searah
Supaya tidak bingung, berikut ini adalah beberapa rumus yang wajib Sobat pahami:
Besaran Arus dan AC
Pada dasarnya untuk mengukur besaran arus dan tegangan AC bisa memakai Osiloskop. Di mana nantinya akan memperlihatkan tampilan kurva arus dan tegangan AC yang terlihat mirip dengan grafik. Berikut ini rumusnya untuk nilai sesaat dan nilai efektif:
Keterangan:
- I – Imaks = arus listrik (A) – arus listrik maksimal (A)
- V – Vmaks = tegangan listrik (V) – tegangan listrik maksimal (V)
- ɷ = kecepatan sudut (rad/s)
- t = waktu (s)
- Ief = arus listrik efektif (A)
- Vef = tegangan listrik efektif (V)
Rangkaian Arus Bolak Balik
Sebuah rangkaian disebut rangkaian arus bolak balik jika memang dalam rangkaian listrik itu terdiri atas satu atau lebih beban yang terhubung dengan sumber AC.
Dalam rangkaian AC terdapat sebuah hambatan atau tahanan (R) yang disebut dengan rangkaian resistif.
Baca juga
- Pengertian, Rumus, dan Pemanfaatan Energi dan Daya Listrik
- Pengertian listrik dinamis
- Definisi dan Cara Menghitung Daya Listrik
Selain resistif, ada juga rangkaian induktif yang terdiri atas sebuah induktor dan sama-sama terhubunganke sumber tegangan AC.
Dalam rangkaian induktif, terdapat beda fase antara tegangan dan arus (). Dan jika terjadi perubahan dalam arus pada induktor, maka akan memunculkan gaya gerak listrik pada ujung-ujung induktor yang dirumuskan berikut ini:
Sementara itu yang tidak lupa juga harus Sobat pahami adalah kapasitor dalam rangkaian AC itu sendiri. Dan untuk hambatan pada rangkaian kapasitif yang dilalui arus bolak balik kerap disebut sebagai reaktansi kapasitif (Xc) atau resistansi semu yang dirumuskan berikut ini:
Untuk huruf C dalam rumus ini melambangkan kapasitas rangkaian.
Bagaimana Sobat? Sudah cukup paham bukan? Tentu setelah ini kamu tahu bahwa dalam rangkaian arus bolak balik terdapat rangkaian resistor, induktor dan kapasitor dengan besar tegangan atau arus yang berbeda pula.