Alasan Permukaan Bulan Yang Menghadap Ke Bumi Selalu Sama

Alasan Permukaan Bulan Yang Menghadap Ke Bumi Selalu Sama

Mengapa permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama? Bulan menjadi sebuah pembahasan yang sangat menarik untuk diulas. Bulan merupakan satu–satunya satelit bumi yang berotasi atau mengelilingi bumi. Hebatnya lagi, bulan merupakan satelit alami terbesar ke lima di sistem tata surya. Bulan memiliki diameter sekitar satu pertiga bumi dan massa bulan 1/81 massa bumi.

Sobat semua pasti sering melihat bulan pada malam hari bukan? Hal ini bukan berarti bahwa bulan hanya ada pada malam hari saja lho. Pada dasarnya bulan ada di setiap waktu hanya saja saat siang cahaya dari matahari lebih terang sehingga bulan tidak terlihat. Hal ini juga dikarenakan oleh bulan yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri.

Untuk sobat semua pasti sering melihat bulan saat malam hari dengan permukaan yang sama dan selalu bertanya–tanya apa teori dan alasan yang mendasarinya. Kali ini kita akan menjelaskan mengenai alasan–alasan tersebut di bawah ini…

Rotasi Dan Revolusi Bulan

Mengapa permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama

Sama seperti satelit–satelit pada umumnya, bulan juga mengalami rotasi dan revolusi yang mempengaruhi kondisi di bumi. Rotasi bulan merupakan merupakan perputaran bulan terhadap sumbu atau porosnya. Sedangkan revolusi bulan adalah perputaran bulan mengelilingi bumi.

Masing–masing putaran bulan ini menghabiskan waktu yang sama. Untuk melakukan rotasi atau mengitari porosnya bulan memerlukan waktu selama 27,3 hari. Sedangkan untuk melakukan satu kali revolusi atau mengitari bumi, bulan juga menghabiskan waktu yang sama yaitu 27,3 hari.

Alasan Mengapa Permukaan Bulan Yang Menghadap Ke Bumi Selalu Sama

Alasan pertama mengapa permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama adalah karena bulan adalah objek tata surya yang terbilang statis. Hal ini bermaksud bahwa bulan tidak mengelilingi bumi dan melakukan putaran sendiri namun hanya mengikuti bumi mengelilingi matahari secara bersama – sama.

Alasan yang kedua Mengapa Permukaan Bulan Yang Menghadap Ke Bumi Selalu Sama adalah karena bulan memiliki waktu rotasi dan revolusi yang sama. Bulan memiliki waktu berevolusi selama 27,3 hari. Pada periode ini biasanya sering disebut dengan periode sideris yaitu posisi bulan relatif terhadap posisi bumi dan matahari.

Baca juga Gerhana Bulan: Pengertian dan Prosesnya

Sisi Gelap Bulan

Sobat semua pasti bertanya–tanya jika hanya ada satu sisi bulan yang terlihat dari bumi, maka bagaimana dengan sisi yang lainnya? Mungkin kamu akan berpikiran bahwa sisi lain bulan yang tidak nampak adalah sisi gelap bulan. Namun nyatanya, hal ini adalah sebutan yang salah.

Sisi bulan yang membelakangi bumi atau tidak berhadapan dengan bumi sehingga tidak nampak dari bumi disebut sisi jauh bulan (Far Side Of The Moon). Hal ini berbeda dengan sisi gelap bulan yang cenderung mengarah pada pengertian sisi bulan yang tidak terkena pancaran sinar matahari secara langsung.

Nampaknya hal ini bukan hanya sebutan, namun juga didasarkan pada beberapa teori yang mendukung. Sebutan sisi gelap bulan untuk sisi jauh bulan memang salah, karena pada dasarnya sisi jauh bulan tidak selalu gelap. Pada fase–fase tertentu seperti fase bulan baru atau gerhana matahari sisi ini juga mendapatkan pancaran sinar matahari.

Baca juga

Nah, itulah beberapa teori serta alasan–alasan mengapa permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama jika sobat melihatnya dengan mata telanjang di bumi. Semoga artikel ini bisa membantu sobat semua yang ingin menambah pengetahuan dan meluruskan persepsi sobat semua mengenai sistem tata surya.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam Fisika

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *