Dalam kehidupan sehari-hari sobat pasti sering mengonsumsi makanan yang memiliki warna menarik. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang bahan pewarna, berikut penjelasannya.
Pewarna Makanan
Pewarna makanan merupakan salah satu zat aditif yang memiliki afinitas kimia terhadap benda yang diwarnai. Biasanya pewarna memiliki sifatnya larut dalam air. Pewarna akan terlihat berwarna karena menyerap gelombang dari cahaya, sehingga bahan yang ditambahkan pewarna akan memiliki warna sesuai dengan pewarna yang ditambahkan.
Berdasarkan sifat kelarutannya, zat pewarna makanan dibagi menjadi dua jenis:
- Dye: zat pewarna yang memiliki sifat larut dalam air. Biasanya dijual dalam bentul serbuk, butiran, past, dan cairan.
- Lake: zat pewarna yang merupakan zat warna dye dan basa yang dilapisi air. Jenis ini cocok untuk digunakan sebagai bahan yang tidak terkena air atau produk yang mengandung lemak dan minyak.
Jenis Bahan Pewarna Makanan
Terdapat dua jenis zat pewarna makanan yang biasa ditambahkan dalam makanan, yaitu pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan pewarna buatan dari bahan kimia.
Pewarna Alami
Pewarna alami merupakan pewarna yang biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Beberapa contohnya adalah:
- Cabai menghasilkan zat kapxantin yang memberikan warna merah pada makanan.
- Kunyit mengandung zat warna kurkumin yang membuat warna kuning pada makanan.
- Daun suji mengandung zat waarna klorofil yang memberikan warna hijau pada makanan
Selain itu, beberapa buah-buahan juga bisa memberikan warna alami pada makanan. Misalnya, strawberry memberikan warna merah dan anggur memberikan warna ungu.
Baca juga Jenis Bahan Penyedap dan Pemberi Aroma
Pewarna Buatan
Pewarna buatan merupakan bahan pewarna yang dihasilkan melalui proses kimia. Terdapat dua jenis pewarna buatan, yaitu:
- Pewarna yang disintesis melalui proses dalam struktur kimia, sehingga menyerupai bahan alaminya. Contoh: beta karoten (kuning-orange), santoxantin (merah), dan apokaroten (orange).
- Pewarna yang dibuat khusus untuk menggantikan pewarna alami. Contoh: indigokarmin (biru), eritrosin (merah), dan tartasin (kuning).
Baca juga Sorbitol dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Meskipun penggunaan pewarna buatan diijinkan, tetapi penggunaannya harus tetap dibatasi karena akan mengganggu kesehatan. Selain itu ada pula pewarna buatan yang tidak diijinkan penggunaannya karena dapat membahayakan tubuh.
Nah, itulah penjelasan mengenai bahan pewarna yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.